Saat Magrib Tiba, Jagalah Anak-Anak Anda!
Oase.id - Waktu Maghrib adalah salah satu dari lima waktu shalat wajib yang memiliki keutamaan dan waktu yang spesifik dalam Islam. Maghrib dimulai ketika matahari terbenam hingga langit benar-benar gelap, menandakan dimulainya malam. Dalam Islam, waktu ini memiliki makna yang penting, bukan hanya dalam konteks ibadah, tetapi juga dalam aspek kehidupan sehari-hari, termasuk menjaga anak-anak di antara waktu Maghrib hingga Isya.
Waktu Maghrib dalam Islam
Waktu Maghrib dimulai saat matahari benar-benar terbenam dan langit mulai gelap. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menegaskan pentingnya mendirikan shalat Maghrib tepat waktu, karena waktu Maghrib terbilang pendek dibandingkan dengan shalat wajib lainnya. Hal ini sesuai dengan hadits dari Abdullah bin Amr RA, bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
وَقْتُ الْمَغْرِبِ مَا لَمْ يَغِبِ الشَّفَقُ
"Waqtul maghrib mā lam yaghibil-syafaq."
Terjemahan: "Waktu Maghrib adalah selama masih belum hilang sinar merah di ufuk barat."(HR. Muslim)
Hadits ini menunjukkan bahwa waktu Maghrib berlaku hingga hilangnya cahaya merah di langit, yang merupakan tanda waktu masuknya shalat Isya.
Waktu Maghrib merupakan waktu yang sangat mustajab untuk berdoa. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
ثَلَاثَةٌ لَا تُرَدُّ دَعْوَتُهُمْ، الصَّائِمُ حَتَّى يُفْطِرَ، وَالْإِمَامُ الْعَادِلُ، وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ
"Tsalātsatun lā turaddu da‘watuhum, ash-shāimu hatta yuftir, wal-imāmul-‘ādil, wa da‘watul-mazhlūm."
Terjemahan: "Tiga doa yang tidak tertolak: doa orang yang berpuasa hingga ia berbuka, doa pemimpin yang adil, dan doa orang yang terzalimi."(HR. Tirmidzi)
Salah satu waktu berbuka puasa adalah saat Maghrib, sehingga ini menjadi waktu yang tepat untuk memanjatkan doa-doa yang mustajab.
Dalil tentang Menjaga Anak dari Waktu Maghrib hingga Isya
Dalam ajaran Islam, waktu Maghrib memiliki signifikansi yang lebih dari sekadar waktu untuk shalat. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam juga memberikan panduan khusus untuk menjaga anak-anak dari waktu Maghrib hingga Isya. Hal ini dikarenakan saat Maghrib tiba, diyakini bahwa makhluk-makhluk jahat, termasuk setan, mulai berkeliaran.
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Jabir bin Abdullah RA, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
إِذَا كَانَ جُنْحُ اللَّيْلِ، أَوْ أَمْسَيْتُمْ، فَكُفُّوا صِبْيَانَكُمْ، فَإِنَّ الشَّيَاطِينَ تَنْتَشِرُ حِينَئِذٍ، فَإِذَا ذَهَبَتْ سَاعَةٌ مِنَ الْعِشَاءِ فَخَلُّوهُمْ
"Idza kāna junḥul-lail, aw amsaytum fa kuffū ṣibyānakum, fa inna asy-syayāṭīn tantaširu ḥīna’idzin, fa idza dzahabat sā‘atun minal-‘isyā’ fa khallūhum."
Terjemahan: "Jika malam sudah mulai gelap atau kalian berada di waktu sore, maka tahanlah anak-anak kalian (di dalam rumah), karena setan-setan mulai berkeliaran pada waktu itu. Jika waktu Isya telah tiba, lepaskanlah mereka."(HR. Bukhari dan Muslim)
Hadits ini mengajarkan bahwa pada waktu Maghrib, setan-setan keluar dan berkeliaran, sehingga disarankan untuk menjaga anak-anak agar tetap berada di dalam rumah hingga waktu Isya berlalu. Hal ini memberikan perlindungan bagi anak-anak dari gangguan makhluk-makhluk yang tidak terlihat.
Hikmah dari Menjaga Anak di Waktu Maghrib
Menjaga anak-anak dari keluar rumah pada waktu Maghrib hingga Isya memiliki beberapa hikmah penting:
Waktu Maghrib dipercaya sebagai saat ketika setan berkeliaran dan dapat mengganggu manusia, khususnya anak-anak yang lebih rentan terhadap gangguan spiritual. Dengan menjaga anak-anak di rumah, kita melindungi mereka dari kemungkinan gangguan tersebut.
Waktu Maghrib hingga Isya juga merupakan waktu yang baik untuk membiasakan anak-anak dalam beribadah. Dengan menjaga mereka di rumah, anak-anak bisa diajarkan untuk shalat Maghrib dan Isya bersama keluarga, serta terlibat dalam kegiatan positif seperti membaca Al-Qur'an atau dzikir.
Kedisiplinan dan Keamanan: Selain alasan spiritual, menjaga anak-anak di dalam rumah pada waktu ini juga memberikan manfaat dari sisi kedisiplinan dan keamanan. Maghrib adalah saat menjelang malam, di mana aktivitas di luar rumah menjadi lebih berisiko. Mengajarkan anak untuk tetap berada di rumah pada waktu ini dapat membantu mereka membangun kebiasaan yang baik.
Seiring dengan penurunan cahaya dan peningkatan aktivitas makhluk-makhluk malam, risiko fisik terhadap anak-anak yang bermain di luar rumah juga meningkat. Dengan menjaga mereka di dalam rumah, orang tua dapat melindungi anak-anak dari potensi bahaya fisik.
Dengan memahami dan mengamalkan ajaran ini, umat Islam diingatkan untuk senantiasa menjaga keutuhan keluarga, membimbing anak-anak dalam menjalankan ibadah, serta melindungi mereka dari bahaya spiritual maupun fisik. Prinsip menjaga anak-anak di rumah pada waktu Maghrib juga mencerminkan perhatian Islam terhadap keselamatan dan pendidikan anak-anak dalam kehidupan keluarga yang harmonis.
(ACF)