Adab Buang Air di Alam Menurut Islam: Panduan Berdasarkan Sunnah

N Zaid - Travel 28/09/2024
Foto: Ist
Foto: Ist

Oase.id - Islam adalah agama yang mengatur setiap aspek kehidupan, termasuk adab saat buang air, baik di tempat yang tertutup maupun saat berada di alam terbuka. Rasulullah ﷺ memberikan petunjuk yang jelas tentang bagaimana seorang Muslim harus menjaga kebersihan dan kesucian, termasuk saat melakukan aktivitas buang air. Tujuan utamanya adalah untuk menjaga kesucian diri, lingkungan, dan menghormati makhluk lain.

Berikut adalah beberapa adab buang air di alam menurut ajaran Islam yang berdasarkan hadits dan sunnah Nabi Muhammad ﷺ:

Menjauh dari Pandangan Orang
Salah satu adab yang penting saat buang air di alam terbuka adalah menjauh dari pandangan orang lain. Nabi Muhammad ﷺ mengajarkan untuk mencari tempat yang jauh dan tersembunyi agar aurat tidak terlihat oleh orang lain. Menjaga aurat adalah kewajiban dalam Islam, bahkan saat dalam situasi pribadi seperti buang air.

Dalam sebuah hadits, disebutkan:

عَنْ جَابِرٍ قَالَ: خَرَجْنَا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَكَانَ لَا يُبَالِي حَيْثُ مَا اسْتَتَرَ مِنَ الأَرْضِ لِقَضَاءِ الحَاجَةِ

"Jabir berkata: Kami keluar bersama Rasulullah ﷺ, dan beliau tidak buang air kecuali di tempat yang jauh dan tersembunyi." (HR. Abu Dawud, no. 2)

Ini menunjukkan bahwa menjaga privasi saat buang air adalah bagian dari adab yang diajarkan dalam Islam.

Tidak Menghadap atau Membelakangi Kiblat
Dalam Islam, terdapat larangan untuk menghadap atau membelakangi kiblat (Ka'bah) saat buang air, baik buang air kecil maupun besar. Hal ini berdasarkan hadits Nabi Muhammad ﷺ yang melarang seorang Muslim untuk tidak menghormati kiblat ketika sedang dalam keadaan tidak suci.

Rasulullah ﷺ bersabda:

لَا تَسْتَقْبِلُوا القِبْلَةَ بِغَائِطٍ وَلَا بَوْلٍ، وَلَكِنْ شَرِّقُوا أَوْ غَرِّبُوا

"Janganlah kalian menghadap kiblat saat buang air besar atau kecil, tetapi menghadaplah ke arah timur atau barat." (HR. Al-Bukhari, no. 394)

Para ulama menjelaskan bahwa larangan ini berlaku ketika buang air di tempat terbuka, seperti di alam bebas.

Memilih Tempat yang Aman dan Bersih
Ketika buang air di alam, sangat dianjurkan untuk memilih tempat yang aman dan bersih. Tempat tersebut harus jauh dari jalan yang biasa dilalui orang, sumber air yang digunakan untuk minum, atau tempat yang sering digunakan oleh manusia dan hewan. Hal ini untuk menjaga kebersihan dan tidak mencemari lingkungan sekitar.

Dalam sebuah hadits, Rasulullah ﷺ bersabda:

اتَّقُوا اللَّعَّانَيْنِ قَالُوا وَمَا اللَّعَّانَانِ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ الَّذِي يَتَخَلَّى فِي طَرِيقِ النَّاسِ أَوْ فِي ظِلِّهِمْ

"Hindarilah dua perbuatan yang menyebabkan laknat." Para sahabat bertanya, "Apakah itu wahai Rasulullah?" Beliau menjawab, "Buang air di jalan umum atau di tempat orang berteduh." (HR. Muslim, no. 269)

Hadits ini menunjukkan bahwa seorang Muslim harus menjaga tempat-tempat yang umum digunakan oleh orang lain, baik jalan umum, tempat berteduh, atau sumber air.

Menggunakan Tangan Kiri untuk Membersihkan Diri
Islam memiliki aturan yang jelas dalam hal menjaga kebersihan diri setelah buang air. Salah satunya adalah menggunakan tangan kiri saat membersihkan diri. Hal ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Abu Qatadah, di mana Rasulullah ﷺ bersabda:

إِذَا بَالَ أَحَدُكُمْ فَلَا يَأْخُذَنَّ ذَكَرَهُ بِيَمِينِهِ وَلَا يَسْتَنْجِي بِيَمِينِهِ

"Jika salah seorang dari kalian buang air, janganlah ia memegang kemaluannya dengan tangan kanan, dan jangan membersihkan diri dengan tangan kanan."
(HR. Al-Bukhari, no. 154)

Perintah ini menekankan pentingnya menjaga adab dalam menjaga kebersihan diri setelah buang air.

Membaca Doa Sebelum dan Sesudah Buang Air
Sebelum masuk ke tempat buang air, baik di alam terbuka maupun di dalam kamar mandi, disunnahkan untuk membaca doa agar dilindungi dari gangguan setan. Doa yang diajarkan Rasulullah ﷺ adalah:

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْخُبُثِ وَالْخَبَائِثِ

"Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari setan laki-laki dan setan perempuan."(HR. Al-Bukhari, no. 142)

"Allahumma innii a'uudzubika minal khubutsi wal khabaaitsi."

Setelah keluar dari tempat buang air, dianjurkan untuk membaca:

غُفْرَانَكَ

Ghufranaka

"(Aku memohon) ampunan-Mu (ya Allah)." (HR. Abu Dawud, no. 30)

Tidak Berbicara atau Membawa Al-Qur'an
Adab lain yang penting diikuti saat buang air adalah tidak berbicara, kecuali dalam keadaan darurat. Juga, dilarang membawa Al-Qur'an atau benda-benda yang berisi tulisan ayat suci ke tempat buang air.

Hal ini untuk menjaga kesucian Al-Qur'an dan menghormati kalam Allah, karena buang air adalah aktivitas yang berhubungan dengan hal-hal yang najis.

Islam memberikan pedoman yang lengkap dan terperinci mengenai adab buang air, baik di dalam rumah maupun di alam terbuka. Aturan-aturan ini dimaksudkan untuk menjaga kebersihan pribadi, lingkungan, serta menghormati orang lain dan makhluk di sekitar. Dengan menjaga adab sesuai syariat, terutama berdoa sebelum melangsungkan hajat buang air kecil/besar di alam terbuka, maka itu juga berarti melindungi kita dari gangguan setan atau jin. 

Dengan mengikuti adab-adab yang diajarkan Rasulullah ﷺ, seorang Muslim tidak hanya menjaga kebersihan fisiknya tetapi juga meraih pahala dengan menjaga nilai-nilai syariah dalam setiap aspek kehidupannya.


(ACF)
TAGs: Travel