Oase.id - Militer Israel mengakui bahwa mereka menargetkan sebuah masjid di Lebanon selatan. Mereka mengklaim bahwa anggota Hizbullah hadir dan menggunakannya sebagai pangkalan operasi.

Militer Israel mengklaim dalam sebuah pernyataan bahwa angkatan udaranya melakukan serangan tepat pada Jumat malam terhadap pejuang Hizbullah yang beroperasi dari sebuah pusat komando yang terletak di dalam masjid dekat Rumah Sakit Salah Ghandoor di Bint Jbeil.

Militer Israel mengklaim bahwa anggota Hizbullah menggunakan masjid tersebut untuk merencanakan dan melaksanakan serangan terhadap pasukan Israel.

Ini adalah dalih yang sama yang digunakan militer Israel untuk menghancurkan masjid dan gereja di Jalur Gaza.

Sebelumnya pada hari Sabtu, Kementerian Agama mengumumkan bahwa militer Israel telah meratakan 814 dari 1.245 masjid di Gaza dan merusak parah 148 lainnya selama pemboman yang intensif.

Selain masjid, tiga gereja dihancurkan, dan 19 dari 60 kuburan sengaja menjadi sasaran, kata kementerian tersebut dalam sebuah pernyataan.

Pada hari Jumat, Kantor Berita Nasional Lebanon melaporkan bahwa sekitar Rumah Sakit Salah Ghandoor di Lebanon terkena empat peluru artileri Israel.

Pimpinan rumah sakit kemudian mengonfirmasi bahwa pemboman tersebut melukai sembilan personel medis, yang sebagian besar mengalami luka parah dan kritis, sehingga memaksa rumah sakit untuk tutup sementara.

Hizbullah dan Israel telah terlibat dalam perang lintas batas sejak dimulainya perang Israel di Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 41.800 orang, sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak, menyusul serangan oleh kelompok Palestina Hamas Oktober lalu.

Setidaknya 2.011 orang telah tewas, lebih dari 9.500 orang terluka, dan 1,2 juta lainnya mengungsi, menurut otoritas Lebanon.

Masyarakat internasional telah memperingatkan bahwa serangan Israel di Lebanon dapat meningkatkan konflik Gaza menjadi perang regional yang lebih luas.(aa)

(ACF)