Masya Allah, Inilah 3 Keagungan Surah An-Nasr
Oase.id – Surah An-Nasr merupakan surah ke 110 dalam Al-Quran dan tergolong surat Makkiyah. Surat An-Nasr yang artinya “pertolongan” ini menjelaskan tentang janji pertolongan Allah dan kemenangan.
Bunyi Surah An-Nasr sebagai berikut :
اِذَا جَآءَ نَصۡرُ اللّٰهِ وَالۡفَتۡحُۙ
Iza jaa-a nas rullahi walfath
“Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan,”
وَرَاَيۡتَ النَّاسَ يَدۡخُلُوۡنَ فِىۡ دِيۡنِ اللّٰهِ اَفۡوَاجًا
Wa ra-aitan naasa yadkhuluuna fii diinil laahi afwajah
“Dan engkau melihat manusia berbondong-bondong masuk agama Allah,”
فَسَبِّحۡ بِحَمۡدِ رَبِّكَ وَاسۡتَغۡفِرۡهُ ؔؕ اِنَّهٗ كَانَ تَوَّابًا
Fa sab bih bihamdi rabbika was taghfir, innahu kaana tawwaaba
“Maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampunan kepada-Nya. Sungguh, Dia Maha Penerima tobat.”
Melansir dari beberapa sumber, berikut ini adalah 3 keutamaan dari membaca surah An-Nasr:
1. Membaca seperempat Al-Quran
Seseorang yang membaca surah An-Nasr setiap hari maka ia seperti membaca seperempat Al-Quran. Hal ini disampaikan melalui hadis yang riwayat Tirmidzi bahwa Nabi saw bersabda “Surat Idza jaa nashrullahi wal fat-hu sama dengan seperempat Al-Qur’an.” (HR. Tirmidzi).
2. Bukti pertolongan Allah
Surah An-Nasr yang menceritakan tentang pertolongan Allah kepada umat-Nya, maka dengan mengamalkan hal hal baik seperti membaca Al-Quran dan berdzikir menjadi salah satu cara paling mudah untuk memperoleh pertolongan dan nikmat dari Allah swt.
3. Surat yang terakhir turun secara utuh
Surah An-Nasr merupakan surat dalam Al-Quran yang diturunkan paling akhir. Hal ini diriwayatkan oleh Muslim, ‘Ubaidullah bin ‘Abdillah bin ‘Utbah berkata bahwa Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma bertanya kepadanya, “Apa engkau tahu surah yang terakhir turun dari Alquran secara utuh?” ‘Ubaidullah berkata, “Iya tahu, yaitu surah ‘Idza jaa-a nashrullahi wal fath’ (ketika pertolongan Allah itu datang dan kemenangan).” Ibnu ‘Abbas menjawab, “Engkau benar.” (HR. Muslim, no. 3024).” (At-Tashil li Ta’wil At-Tanzil Tafsir Juz ‘Amma, hlm. 647-648)
(ACF)