Ummu Waraqah: Sahabiyah yang Syahid

N Zaid - Sahabat Nabi Muhammad 12/08/2024
Ilustrasi: Ist.
Ilustrasi: Ist.

Oase.id - Ummu Waraqah binti Abdullah bin Al-Harith adalah salah satu sahabiyah (perempuan sahabat Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam) yang dikenal karena ketakwaannya, ilmu, dan keberaniannya. Namanya mungkin tidak sepopuler sahabat-sahabat lainnya, namun perannya dalam sejarah Islam sangat berarti dan patut untuk dikenang.

Ummu Waraqah berasal dari keluarga terpandang di Madinah. Sejak muda, ia dikenal sebagai wanita yang cerdas dan memiliki semangat tinggi dalam menuntut ilmu. Ia memiliki keinginan kuat untuk menghafal dan memahami Al-Qur'an, yang menjadikannya salah satu hafizhah pertama di kalangan wanita pada masa itu. Kesungguhannya dalam mempelajari dan mengajarkan Al-Qur'an menunjukkan betapa tingginya kecintaannya pada agama Islam.

Hubungan dengan Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam

Ummu Waraqah memiliki hubungan yang dekat dengan Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam. Ia sering berkunjung ke rumah Nabi untuk mendengarkan nasihat dan menerima ajaran langsung. Ummu Waraqah bahkan diberi gelar "Asy-Syahidah" (yang berarti "yang bersaksi" atau "martir") oleh Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam, sebuah gelar yang menggambarkan kesiapannya untuk berjuang demi agama dan keyakinannya.

Ketika Perang Badar pecah, Ummu Waraqah meminta izin kepada Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam untuk ikut serta dalam medan perang, bukan sebagai pejuang, tetapi sebagai perawat yang akan merawat mereka yang terluka dan memberikan dukungan moral. Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam mengizinkannya, tetapi ia juga menugaskan Ummu Waraqah untuk tetap tinggal di Madinah dan menjadi imam shalat di rumahnya sendiri bagi keluarganya serta para wanita di sekitarnya.

Keputusan Nabi shallallahu alaihi wa sallam untuk mengizinkan Ummu Waraqah menjadi imam bagi wanita di komunitasnya menunjukkan pengakuan atas kemampuannya dalam ilmu agama dan pengaruhnya di kalangan Muslimah. Ini juga menandakan bahwa peran wanita dalam Islam, terutama dalam pendidikan dan kepemimpinan spiritual, sangat dihargai.

Pengorbanan dan Akhir Hayat

Ummu Waraqah menjalani hidupnya dengan penuh pengabdian kepada Allah SWT dan Rasul-Nya. Namun, akhir hidupnya diliputi tragedi. Ummu Waraqah dibunuh oleh dua budaknya yang ia miliki saat itu.

Dikutip dari buku 'Mereka Adalah Para Shahabiyat', keduanya lantas disalib untuk mempertanggungjawabkan perbuatan itu oleh Ummar bin Khathab. Kedua budak itulah disebut sebagai yang pertama disalib dalam Islam.

Pembunuhannya menjadi simbol dari keteguhan iman dan pengorbanannya, karena ia dianggap sebagai syahidah dalam Islam.

Kisah Ummu Waraqah adalah salah satu contoh bagaimana wanita dalam Islam tidak hanya berperan dalam ranah domestik tetapi juga dalam bidang keagamaan dan sosial. Ia menunjukkan bahwa dengan keteguhan iman, pengetahuan, dan pengabdian, seorang wanita dapat memberikan kontribusi yang besar kepada masyarakat dan agama.

Ummu Waraqah meninggalkan warisan yang menginspirasi, terutama bagi Muslimah masa kini yang terus mencari peran dan tempat mereka dalam dunia modern. Dengan menjadikan Ummu Waraqah sebagai teladan, wanita Muslim dapat melihat bahwa mereka memiliki kemampuan untuk memimpin, mengajar, dan berkontribusi secara signifikan dalam kehidupan keagamaan dan sosial.

Sosoknya menjadi bukti bahwa dedikasi kepada ilmu dan agama adalah jalan menuju kemuliaan di sisi Allah subhanahu wa ta'alla, serta memberikan teladan bagi generasi selanjutnya untuk selalu berjuang dalam menegakkan nilai-nilai Islam.


(ACF)