Oase.id - Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Anwar Ibrahim mengatakan penting bagi umat Islam untuk membahas agama, budaya, dan peradaban lain agar dapat hidup dan berkembang di negara multiras seperti Malaysia.

Anwar mengatakan kurangnya keterlibatan dalam topik-topik tersebut merupakan salah satu alasan penyebaran Islamofobia.

“Barat, setelah periode pascakolonial masih mempertahankan ajaran lama negara lain. (Oleh karena itu,) kesalahpahaman, misinformasi, dan penolakan mereka terhadap negara lain sekarang disebut sebagai Islamofobia.

“Dan kita juga perlu disalahkan ketika kita berbicara tentang peradaban.

“Bagaimana kita bisa bertahan hidup dan hidup di negara seperti Malaysia, yang multiras dan multiagama, dan menghindari pembahasan agama, budaya, peradaban lain dan kemudian menuntut negara-negara Barat untuk memahami kita,” katanya.

Anwar mengatakan hal ini dalam pidatonya di Konferensi Dunia ke-7 tentang Pemikiran dan Peradaban Islam (WCIT) di Hotel Casuarina Meru di sini.

Hadir pula Sultan Perak, Sultan Nazrin Muizzuddin Shah, Wakil Perdana Menteri Datuk Seri Ahmad Zahid Hamidi, dan Menteri Besar Datuk Seri Saarani Mohamad.

Perdana menteri juga mengatakan acara seperti WCIT diperlukan agar orang lain dapat memahami komunitas Muslim dan sebaliknya.

“Itulah sebabnya kami mendorong dialog dan konferensi tentang masalah-masalah Islam karena hal itu sangat relevan tidak hanya di Malaysia, tetapi juga di kawasan ini,” katanya.

“Ini bukan toleransi, ini belajar dari satu sama lain, ini adalah memahami satu sama lain dan menghargai perbedaan. Karena perbedaan ras, suku, dan warna kulit ditentukan oleh Allah,” tambahnya.

(ACF)