Pengertian Akidah dan Cara Mengimaninya Sesuai Sunnah Nabi Muhammad
Oase.id - Secara bahasa, kata akidah berasal dari akar kata Arab "al-‘aqd" (العقد) yang berarti ikatan yang kokoh atau keyakinan kuat yang terpatri di dalam hati. Secara istilah, akidah adalah kepercayaan atau keyakinan yang mendasar dalam agama Islam yang menjadi landasan seluruh amal perbuatan seorang Muslim. Akidah meliputi keyakinan tentang keberadaan dan keesaan Allah subhanahu wa ta'ala, kenabian, wahyu, hari akhir, dan semua rukun iman.
Akidah yang benar sangat penting karena merupakan pondasi agama. Amal ibadah tanpa landasan akidah yang benar tidak akan diterima oleh Allah subhanahu wa ta'ala.
Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:
“Barang siapa mencari agama selain Islam, maka tidak akan diterima darinya, dan di akhirat ia termasuk orang-orang yang rugi.” (QS. Ali ‘Imran: 85)
Akidah Islam dan Rukun Iman
Akidah Islam dibangun di atas enam rukun iman, sebagaimana dijelaskan dalam hadits Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam:
“Iman adalah engkau beriman kepada Allah, malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir, dan beriman kepada takdir, yang baik maupun yang buruk.” (HR. Muslim)
Berikut penjelasan singkat dari setiap rukun iman:
Iman kepada Allah subhanahu wa ta'ala
Meyakini bahwa Allah adalah Tuhan yang Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Allah subhanahu wa ta'ala memiliki nama-nama yang indah (Asmaul Husna) dan sifat-sifat sempurna.
QS. Al-Ikhlas: 1-4:
“Katakanlah: Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tidak diperanakkan, dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia.”
Iman kepada Malaikat
Meyakini bahwa malaikat adalah makhluk Allah yang selalu taat dan melaksanakan perintah-Nya, seperti Jibril yang bertugas menyampaikan wahyu.
Iman kepada Kitab-Kitab Allah
Meyakini bahwa Allah menurunkan kitab-kitab-Nya sebagai petunjuk bagi manusia, seperti Al-Qur’an untuk umat Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam.
Iman kepada Rasul-Rasul Allah
Meyakini bahwa Allah mengutus para nabi dan rasul sebagai pembimbing manusia, dengan Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam sebagai penutup para nabi.
“Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasul Allah dan penutup para nabi.” (QS. Al-Ahzab: 40)
Iman kepada Hari Akhir
Meyakini adanya kehidupan setelah mati, di mana manusia akan dibangkitkan dan dihisab amalnya.
Iman kepada Takdir (Qada dan Qadar)
Meyakini bahwa segala sesuatu yang terjadi, baik atau buruk, adalah ketetapan Allah dan bagian dari rencana-Nya.
Cara Mengimani Akidah Sesuai Sunnah Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam
Agar keyakinan seorang Muslim selaras dengan sunnah Nabi Muhammad SAW, ada beberapa langkah yang perlu diperhatikan:
Belajar Akidah dari Sumber yang Shahih
Keyakinan harus didasarkan pada Al-Qur’an dan sunnah yang sahih. Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
“Aku tinggalkan untuk kalian dua perkara; kalian tidak akan tersesat selama berpegang teguh kepada keduanya: kitab Allah dan sunnah Nabi-Nya.” (HR. Malik)
Menjauhkan Diri dari Syirik dan Bid'ah
Syirik, yaitu menyekutukan Allah, adalah dosa terbesar dalam Islam. Selain itu, umat Muslim juga harus menghindari perbuatan bid’ah, yaitu hal baru dalam agama yang tidak diajarkan oleh Nabi.
“Sesungguhnya orang yang mempersekutukan Allah, maka sungguh Allah akan mengharamkan surga baginya.” (QS. Al-Maidah: 72)
Mengamalkan Rukun Iman dengan Ibadah dan Akhlak yang Benar
Keyakinan tidak cukup hanya diucapkan, tetapi harus diwujudkan dalam perbuatan, seperti melaksanakan shalat, zakat, dan puasa dengan ikhlas dan sesuai tuntunan Nabi shallallahu alaihi wa sallam.
Memperbaiki Akhlak dan Berbuat Baik kepada Sesama
Seorang Muslim yang memiliki akidah kuat akan menampakkan keimanannya melalui akhlak yang baik. Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik akhlaknya.” (HR. Al-Bukhari)
Bertawakal kepada Allah dan Bersabar
Akidah yang benar mengajarkan kita untuk selalu bergantung kepada Allah dan bersabar atas ujian hidup, karena segala sesuatu terjadi dengan kehendak-Nya.
“Barang siapa bertawakkal kepada Allah, maka Allah akan mencukupinya.” (QS. At-Talaq: 3)
Dengan keyakinan bahwa Allah mengatur segalanya, seorang Muslim akan lebih tenang dalam menghadapi masalah.
Akidah yang kuat juga menjadi landasan untuk menjalani kehidupan sesuai ajaran Islam sehingga akan membawa seorang Muslim kepada keridhaan Allah dan kebahagiaan di akhirat.
(ACF)