Jangan Sampai Timbul Sombong, Bisa Bahaya!
Oase.id - Seorang Muslim harus waspada terhadap sikap berbangga diri serta keterpedayaan dan bersungguh-sungguh agar keduanya jangan sampai menjadi sifatnya dalam kondisi bagaiaman pun, karena keduanya penghalang terbesar untuk mencapai kesempurnaan dan pengancur terbesar bagi kedudukan dan harta.
Berapa banyak kenikmatan yang berbalik menjadi bencana, disebabkan ujub dan terlena. Berapa banyak kejayaan yang dirombak oleh keduanya menjadi kehinaan. Berapa banyak kekuatan yang dilumpuhkan menjadi kelemahan, maka cukuplah keduanya sebagai penyakit yang berbahaya. Cukulah keduanya sebagai perusak pelakunya, karena itulah seorang Muslim harus mewaspadai dan takut dari keduanya, dan karena ini pula al-Kitab dan as-Sunnah mengharamkankannya, memperingatkan agar menjauhi dan mewaspadai keduanya
Allah berfirman
Dan kalian ragu-ragu serta ditipu oleh angan-angan kosong sehingga ditanglah ketetapan Allah, dan penipu (setan) telah memerdayamu, tentang (keimanan) kepada Allah. (Al-Hadid:14).
Hai manusia apakah yang telah memperdayakan kamu (berbuat durhaka) terhadap Rabbmu Yang Maha Pemurah." (At-Intithar:6)
"Dan ingatlah peperangan Hnuain yaitu ketika kamu menjadi congkak karena banyaknya jumlahmu, maka jumlah yang banyak itu tidak memberi manfaat kepadamu sedikit pun. (At-Taubah 25).
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam berdabda:
"Ada tiga perkara yang menghancurkan: (1) kikir yang diperturutkan, (2). Hawa nafsu yang diikuti dan (3) kekaguman seseorang pada dirinya sendiri." (HR ath-Thabrani)
"Apabila kamu melihat kekikiran yang ditaati, hawa nafsu yang diikuti dan kebanggaan setiap orang terhadap pendapatnya, maka jagalah dirimu. (HR Abu Dawud)
"Orang yang cerdas adalah orang yang menekan nafsunya dan beramal untuk kehidupan setelah kematian, sedangkan orang yang dungu adalah yang mengikuti hawa nafsunya dan mengangankan kepada Allah berbagai angan-angan." (at-Thirmidzi)
Contoh-contoh
1. Iblis laknatullah alaih membanggakan kedudukannya, tertipu oleh dirinya sendiri dan asal kejadian dirinya, ia berkata, "Engkau jadikan aku dari api, sedangkan dia dari tanah" Maka Allah menjauhkan dan mengusirnya dari rahmatNya dan dari kesenangan di hadirat kesucianNya.
2. Kaum 'Ad merasa bangga dengan kekuatannya, tertipu oleh kerajaan, mereka berkata," Siapa yang lebih kuat dari kita?" Maka Allah menimpakan azab yang menghinakan di dalam kehidupan dunia dan akhirat.
3. Suatu ketika Nabi Sulaiman shallallahu alaihi wa sallam pernah lupa kemudian bersabda, "Malam ini aku akan menggilir seratus permaisuriku dan masing-masing akan melahirkan sorang pejuang di jalan Allah." Beliau terlupa untuk mengucapkan 'Insha Allah" maka Allah menggagalkan beliau dari harapan memiliki anak itu. (al Bukhari)
4. Para sahabat Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pad aperang Hunain merasa bangga karena banyaknya jumlah pasukan mereka saat itu, mereka mengatakan," Hari ini kita tidak akan dikalahkan oleh pasukan yang jumlahnya sedikit." Kemudian mereka diserang secara bertubi-tubi sampai terdesak, sehingga bumi yang luas terasa sempit bagi mereka, kemudian mereka lari terbirit-birit dan kocar-kacir. (Minhajul Muslim)
(ACF)