Kala Kiai Ahmad Dahlan Menanyakan Kabar KH Hasyim Asy'ari
Oase.id- Dua organisasi Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah kerap disandingkan peran dan kiprahnya, terutama ihwal semangat dan gagasan keduanya dalam mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Kesamaan keduanya itu, ternyata bukan hal baru. Karena, pendiri Muhammadiyah KH Ahmad Dahlan, dan NU KH Hasyim Asyari pun terekam memiliki hubungan persahabatan yang hangat dan kental.
Persahabatan Kiai Ahmad Dahlan dan KH Hasyim Asy'ari mulai terjalin ketika sama-sama nyantri di Pondok Pesantren Darat, Semarang yang diasuh oleh Syekh Sholeh Darat As-Samarani. Kedekatan keduanya berlanjut ketika menempuh pendidikan di Mekah, Arab Saudi hingga kembali pulang ke Tanah Air.
Salah satu bukti eratnya persahabatan kedua tokoh Islam Indonesia itu terpotret ketika KH Ahmad Dahlan bermaksud meminta bantuan KH Mas Mansur, yang tak lain murid KH Hasyim Asy'ari untuk memimpin Persyarikatan Muhammadiyah cabang Surabaya, Jawa Timur.
Baca: 23 Februari 1923: KH Ahmad Dahlan Wafat
Peristiwa yang terjadi pada 1921 itu diceritakan Imron Mustofa dalam KH. Ahmad Dahlan si Penyantun (2018).
"Suatu hari KH Ahmad Dahlan mengadakan pengajian di Surabaya. Pengajian tersebut berlangsung sampai larut malam sehingga KH Ahmad Dahlan mencari hotel untuk menginap. Hal ini didengar tokoh agama setempat, yakni KH Mas Mansur," tulis Imron.
Mengagumi hingga ke murid
Mendengar kedatangan tokoh besar yang membutuhkan tempat singgah, KH Mas Mansur segera menjemput dan mempersilakan Kiai Ahmad Dahlan untuk beristirahat dan menginap di kediamannya.
KH Ahmad Dahlan menyambut baik. Beliau amat paham, bahwa sosok yang hendak membantunya adalah santri andalan sahabat karibnya ketika di Semarang maupun Mekah.
"Bagaimana kabar Kiai Hasyim Asy'ari? Beliau sehat," tanya Kiai Ahmad Dahlan.
"Insyaallah, Kiai. Kami sudah cukup lama tidak bertemu. Tetapi, dari cerita kawan-kawan, beliau dalam keadaan sehat walafiat," jawab Kiai Mas Mansur, dikutip Imron.
Kiai Ahmad Dahlan juga menanyakan perkembangan Pondok Pesantren Tebuireng Jombang, Jawa Timur. Semacam kerinduan tak terbendung, Kiai Ahmad Dahlan pun menceritakan kekagumannya kepada KH Hasyim Asy'ari semalaman suntuk. Sama halnya yang pernah didengar Mas Mansur, gurunya yang bergelar Hadaratusseikh juga telah beberapa kali mengisahkan kealiman Kiai Ahmad Dahlan.
Atas dasar kekaguman terhadap sahabatnya itulah, Kiai Ahmad Dahlan akhirnya percaya dan meminta agar KH Mas Mansur mau memimpin Muhammadiyah Cabang Surabaya yang baru diresmikannya.
Tak perlu waktu lama, keesokan harinya, KH Mas Mansur memberikan jawaban bersedia. Ketaatan Kiai Mas Mansur terhadap guru dan sahabatnya itu akhirnya menjadikan namanya kian besar sebagai tokoh nasional berpengaruh dari kalangan Muhammadiyah.
(SBH)