Bersedekah dengan Cara Mengajar? Kenapa Tidak?
Oase.id- Bersedekah sangat dianjurkan agama. Bersedekah, tidak hanya terpaku pada uluran bantuan berupa materi, akan tetapi juga pada hal-hal yang mengandung manfaat lainnya.
Bahkan, dalam Islam dikenal, senyum seorang Muslim kepada Muslim lainnya juga termasuk sedekah.
Nah, bagi yang gemar bersedekah, bolehlah bergabung dengan Proyatim. Di sini, peran donatur tidak hanya diperuntukkan bagi orang-orang yang merelakan bantuan berupa materi, tapi kesediaan waktu untuk menjalankan program juga dianggap sebagai bagian dari sumbangsih yang sangat berarti.
Proyatim adalah komunitas yang bergiat membantu anak-anak yatim untuk meningkatkan prestasi akademik mereka di sekolah.
Founder Proyatim Reza Indrawan mengatakan, melalui Proyatim, seseorang bisa mengabdikan dirinya untuk mengajar dan memberi teladan bagi anak-anak yatim di bidang keilmuan hingga akhlak.
"Dengan membantu adik-adik yatim untuk memperbaiki nilai akademiknya menjadi lebih baik dan berprestasi, kami berharap mereka bisa mendapatkan kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi," ujar Reza kepada Oase.id, Senin, 6 Januari 2020.
Proyatim didirikan pada akhir 2016. Berawal dari niat Reza dan istrinya yang bercita-citra membangun lembaga atau komunitas yang bisa meringankan beban pendidikan anak-anak yatim. Bedanya, bentuk donasi tidak hanya berupa uluran uang, akan tetapi juga tenaga.
"Ada beberapa faktor yang mendasari pendirian Proyatim. Namun yang lebih mendorong adalah karena pengalaman pribadi pendirinya yang memang terlahir sebagai anak yatim. Saat menjalani pendidikan, rata-rata anak-anak yang senasib dengan kami akan mendapatkan kendala dalam menempuh proses pendidikan. Dari mulai biaya, juga dukungan di bidang akademik," terang Reza.
Program utama komunitas Proyatim adalah Guru untuk Yatim. Melalui gerakan ini, Proyatim berusaha memenuhi kebutuhan anak-anak binaan berupa tersedianya pembimbing atau guru privat untuk berbagai bidang dan pelajaran.
Selain itu, di awal tahun ajaran, Proyatim juga rutin menggelar aneka kegiatan berupa pemberian alat tulis, eduwisata, dan pelatihan bagi relawan.
"Pembukaan program Guru Untuk Yatim dan rekruitmen relawan juga dilakukan di awal tahun ajaran. Slogan kami adalah menjadikan adik Ceria, yakni singkatan dari Cerdas, Mandiri, dan Berakhlak Mulia," kata Reza.
Yang unik, tidak ada sebutan "Bapak" atau "Ibu Guru" bagi para volenteer yang sudah menyediakan waktunya untuk mengajar. Para aktivis Proyatim yang diterima akan lebih karib disapa "Kakak Guru" di depan anak-anak binaannya.
Jadi, siapa yang berminat untuk bergabung menjadi relawan di komunitas yang berbasis di Jalan Kencana V, Tangerang Selatan ini? Silakan hubungi lebih lanjut melalui akun Instagram @proyatim
(SBH)