Mengapa Muharam Menjadi Bulan Pertama Kalender Hijriah?
Oase.id- Jika penanggalan masehi diawali dengan bulan Januari, maka kalender hijriah dimulai dengan keberadaan bulan Muharam.
Pertanyaannya, mengapa Muharam dijadikan bulan pertama dalam penanggalan Islam?
Berikut adalah beberapa alasannya berdasarkan jejak sejarah pembentukan kalender berbasis peristiwa hijrah Nabi Muhammad Saw dari Makkah ke Madinah;
Tekad hijrah
Tidak tepat betul jika dikatakan bahwa Muharram adalah bulan terjadinya hijrah Rasulullah dari Makkah ke Madinah.
Dalam Sirah Ibnu Hisyam dikisahkan, Nabi dan rombongan justru memulai perjalanannya di bulan Safar dan sampai di Madinah pada bulan Rabiul Awal.
Pemilihan bulan Muharam sebagai awal tahun hijriah berdasarkan pada keputusan Khalifah Umar bin Khattab. Salah satu dasar yang dijadikan acuan pengesahan Muharam menjadi bulan pertama kalender Hijriah adalah peristiwa Baiat Aqabah kedua yang terjadi pada akhir Zulhijah. Baiat itu berisi kesepakatan perlunya Nabi Muhammad dan umat Islam melakukan hijrah ke Madinah, sehingga ada sebagian sahabat yang sudah memulai hijrah pada bulan Muharam.
Muharam menjadi bulan awal tekad hijrah umat Islam ke Madinah.
Memulai kembali
Saat musyawarah perumusan bulan pertama penanggalan Hijriah, beberapa sahabat ada yang mengusulkan agar penanggalan Islam diawali dengan bulan Rabi’ul Awal, merujuk pada hari kelahiran Nabi Muhammad Saw. Ada pula yang mengusulkan Ramadan lantaran sebagai bulan suci.
Baca juga: 20 April 570: Nabi Muhammad Saw Lahir
Akan tetapi, alasan penguat lain yang menjadikan Muharam sebagai awal kalender hijriah adalah karena bulan tersebut jatuh setelah Zulhijah, yakni bulan diwajibkannya ibadah haji yang merupakan akhir dari lima rukun Islam.
Zulhijah dijadikan penanda akhir dari tugas-tugas dasar kaum Muslimin dalam melaksanakan perintah-perintah Allah yang utama. Sementara Muharam adalah semangat bagi umat Islam untuk memulainya kembali.
Dukungan Utsman dan Ali
Masih dalam musyawarah tersebut, tidak sedikit pula sahabat yang mengusulkan bahwa awal Hijriah mengacu pada bulan diturunkannya wahyu pertama. Ada pula yang menyarankan agar dikaitkan dengan masa penyerbuan pasukan Abrahah ke Kakbah, alias Tahun Gajah.
Dari beberapa usulan yang muncul, kebulatan Umar untuk memuali tahun Islam berdasarkan di tahun hijrahnya Nabi Muhammad Saw dari Makkah ke Madinah juga berdasarkan dukungan dan rekomendasi kuat Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib.
Baca juga: Doa Akhir Tahun Hijriah Lengkap Arab, Latin, dan Terjemahannya
Dalam pandangan tiga sahabat ini, kalender Islam tidak bisa memilih tahun kelahiran dan tahun diangkatnya Nabi menjadi Rasul karena memang ketika itu masih ada selisih pendapat tentang waktu kapan tepatnya Nabi lahir dan kapan wahyu pertama turun.
Berbeda dengan tahun wafatnya Nabi, Umar tegas menolak menjadikannya permulaan tahun karena masa-masa itu justru menjadi perlambang kesedihan.
(SBH)