Oase.id - Raja Abdullah dari Yordania menyelenggarakan buka puasa Ramadan di Istana Al-Husseiniya di Amman pada hari Selasa, yang dihadiri oleh Presiden Palestina Mahmoud Abbas, dan tokoh agama serta politik dari Yerusalem, termasuk perwakilan dari beberapa agama dan Wakaf Islam.

Abbas memuji raja atas dukungan Yordania terhadap hak-hak warga Palestina, termasuk hak mereka untuk memiliki negara merdeka, dan penolakan negara tersebut terhadap rencana untuk menggusur penduduk Palestina di Jalur Gaza.

Mohammed Azzam Al-Khatib, direktur Departemen Wakaf Yerusalem dan Urusan Masjid Al-Aqsa, yang bertanggung jawab untuk mengelola masjid tersebut, mengatakan dukungan Yordania telah memungkinkan Wakaf untuk melaksanakan beberapa proyek amal guna membantu warga Palestina di Yerusalem Timur yang diduduki.

Yordania adalah penjaga tempat-tempat suci Islam dan Kristen di Yerusalem, termasuk Al-Aqsa dan Gereja Makam Suci. Negara ini mengelola Kota Tua Yerusalem dan Tepi Barat selama hampir 20 tahun sebelum pendudukan Israel dimulai pada bulan Juni 1967.

Patriark Ortodoks Yunani Theophilos III dari Yerusalem menggambarkan perwalian Yordania atas tempat-tempat suci Islam dan Kristen di kota itu sebagai "tanggung jawab politik dan sejarah yang besar."

Ia mengatakan kehadiran umat Kristen di Yerusalem menghadapi tantangan yang semakin besar dari kelompok-kelompok ekstremis Israel yang ingin merampas properti gereja. Ia juga memperingatkan tentang munculnya "Zionisme Kristen," yang menurutnya mendistorsi ajaran Kristus untuk menggunakannya sebagai alat untuk tujuan politik, kantor berita Petra melaporkan.

William Hanna Shomali, uskup pembantu Patriarkat Latin Yerusalem, dan Mohammed Hussein, Mufti Agung Yerusalem, juga berterima kasih kepada Raja Abdullah karena mendukung perjuangan Palestina.

Tamu-tamu lain yang hadir dalam acara buka puasa itu termasuk Ayman Safadi, menteri luar negeri Yordania, Hussein Al-Sheikh, sekretaris jenderal komite eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina, dan pejabat senior serta menteri lain dari Yordania dan Palestina.

(ACF)