Oase.id - Industri 'wisata halal' Malaysia berada dalam tren yang menggembirakan. Setidaknya, ini bisa dilihat dari kedatangan 4,5 juta wisatawan Muslim yang menghasilkan pendapatan sebesar RM14,7 miliar tahun lalu.

Direktur jenderal Islamic Tourist Centre (ITC) Nizran Noordin berbicara saat tampil sebagai tamu di program Bernama TV ‘Apa Khabar Malaysia’ Selasa (24/9) mengatakan hal ini membuktikan bahwa pariwisata dan perhotelan yang ramah Muslim memiliki potensi ekonomi yang signifikan di negara tersebut.

Menurut Nizran, berdasarkan data, populasi global mencakup dua miliar Muslim, dengan 1,1 miliar tinggal di negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), sebuah organisasi antarpemerintah dengan 57 negara Muslim di seluruh dunia.

Selain itu, ia mengatakan ada 255 juta Muslim di negara-negara ASEAN dan 350 juta tinggal di negara-negara yang memiliki minoritas.

“Pasarnya sangat besar. Mastercard-CrescentRating (Global Muslim Travel Index (GMTI)) memproyeksikan bahwa pada tahun 2028, pasar perjalanan akan dipimpin oleh 230 juta Muslim, menghasilkan pengeluaran sebesar USD225 miliar (RM987 miliar),” katanya.

Nizran mengatakan untuk mempromosikan sektor tersebut, ITC menyediakan Jaminan dan Pengakuan Pariwisata dan Perhotelan Ramah Muslim untuk akomodasi dan sekitar 220 pemandu wisata ramah Muslim.

Sementara itu, ia mengatakan ITC juga menyelenggarakan program Bulan Pariwisata Islam (ITM) dari 16 Agustus hingga 30 September, menawarkan penawaran akomodasi, paket perjalanan, wisata masjid, layanan kecantikan dan spa, acara, dan pameran dan lainnya.(malaymail)

(ACF)