Pelajaran dari Reaksi Nabi Yusuf Melawan Godaan Zulaikha

N Zaid - Nabi Yusuf 02/12/2024
ilustrasi. Foto: Pixabay
ilustrasi. Foto: Pixabay

Oase.id - Kisah Nabi Yusuf dan Zulaikha merupakan bagian penting dalam sejarah para nabi yang diajarkan dalam Al-Qur'an, khususnya dalam surah Yusuf. Kisah ini menggambarkan keteguhan iman Nabi Yusuf dalam menghadapi godaan dan ujian dari istri Al-Aziz, Zulaikha, yang menginginkan dirinya untuk berbuat dosa.

Bagaimana Yusuf dan Zulaikha bisa bertemu
Nabi Yusuf dijual sebagai budak di Mesir oleh saudara-saudaranya yang merasa iri kepadanya. Ia dibeli oleh Al-Aziz, seorang pejabat tinggi Mesir, yang membawa Yusuf ke rumahnya dan memperlakukan Yusuf dengan baik. Istri Al-Aziz, Zulaikha, juga tinggal di rumah itu, dan Yusuf tumbuh dewasa dengan paras yang sangat tampan, cerdas, dan berbudi pekerti luhur.

Ketampanan Nabi Yusuf membuat Zulaikha tertarik. Ketika Yusuf dewasa, Zulaikha mulai memendam hasrat kepada Yusuf. Suatu hari, ketika rumah sedang sepi, Zulaikha mencoba menggoda Yusuf. Kisah ini dijelaskan dalam Al-Qur'an:

"Dan perempuan yang Yusuf tinggal di rumahnya, menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya kepadanya, dan dia menutup pintu-pintu seraya berkata, 'Marilah ke sini!' Yusuf berkata, 'Aku berlindung kepada Allah, sungguh, Tuhanku telah memperlakukan aku dengan baik. Sesungguhnya orang-orang yang zalim tidak akan beruntung.'"(QS Yusuf: 23)

Nabi Yusuf menolak ajakan Zulaikha dan segera berlari ke arah pintu untuk menghindari dosa. Zulaikha mengejarnya dan menarik baju Yusuf dari belakang hingga robek. Ketika pintu terbuka, mereka bertemu dengan suaminya, Al-Aziz.

Untuk menyembunyikan rasa malunya, Zulaikha memfitnah Yusuf dengan mengatakan bahwa Yusuf berusaha memperkosanya. Namun, seorang saksi dari keluarga Zulaikha membuktikan kebenaran Yusuf. Saksi tersebut menyatakan bahwa jika baju Yusuf robek di bagian depan, maka Yusuf bersalah. Tetapi jika baju robek di bagian belakang, maka Zulaikha yang bersalah. Ketika diperiksa, ternyata baju Yusuf robek di belakang, membuktikan bahwa Yusuf tidak bersalah.

Namun, karena tidak ingin mencoreng reputasi keluarga, Al-Aziz memutuskan untuk menutupi masalah ini dan meminta Yusuf tetap diam.

Zulaikha tidak berhenti di situ. Karena Yusuf terus menolak godaannya, ia marah dan memfitnah Yusuf lagi. Akhirnya, Yusuf dipenjara meskipun ia tidak bersalah. Nabi Yusuf lebih memilih penjara daripada berbuat dosa, sebagaimana ia berdoa:

"Dia (Yusuf) berkata, 'Wahai Tuhanku, penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka kepadaku. Dan jika Engkau tidak menghindarkan tipu daya mereka dariku, tentu aku akan cenderung untuk memenuhi keinginan mereka dan tentulah aku termasuk orang yang bodoh.'"(QS Yusuf: 33)

Setelah bertahun-tahun di penjara, kebenaran akhirnya terungkap ketika Raja Mesir mendengar tentang kebijaksanaan Yusuf dalam menafsirkan mimpi. Ketika Yusuf dipanggil keluar dari penjara, ia meminta agar namanya dibersihkan terlebih dahulu dari fitnah Zulaikha. Para wanita yang sebelumnya mendukung Zulaikha mengakui bahwa Yusuf tidak bersalah, dan Zulaikha sendiri mengaku bahwa ia telah berdosa karena mencoba menggoda Yusuf.

Akhirnya, Yusuf dibebaskan dan diangkat menjadi pejabat tinggi Mesir. Kisah ini berakhir dengan Zulaikha yang menyesali perbuatannya dan, dalam beberapa riwayat, ia bertobat dan akhirnya dinikahi oleh Yusuf. Namun, hal ini tidak disebutkan secara eksplisit dalam Al-Qur'an.

Hikmah kisah keteguhan Nabi Yusuf dari godaan wanita cantik

Kisah Nabi Yusuf yang digoda oleh istri Al-Aziz, Zulaikha, merupakan salah satu cerita yang penuh hikmah dalam Al-Qur'an. Allah subhanahu wa ta'ala mengabadikan kisah ini dalam surah Yusuf, yang menyampaikan pelajaran penting tentang kesabaran, ketakwaan, dan perlindungan Allah kepada hamba-Nya yang taat. Berikut adalah beberapa hikmah dari peristiwa tersebut berdasarkan pandangan ulama:

Ketika Nabi Yusuf digoda oleh Zulaikha, ia dengan tegas menolak ajakan tersebut meskipun situasinya sangat menggoda. Dalam surah Yusuf ayat 23, disebutkan bahwa Nabi Yusuf berkata:

"Aku berlindung kepada Allah. Sesungguhnya Tuhanku telah memberikan tempat yang baik kepadaku. Sesungguhnya orang-orang yang zalim tidak akan beruntung."

Menurut tafsir Ibnu Katsir, ini menunjukkan bahwa ketakwaan kepada Allah adalah benteng utama dalam menghadapi godaan. Nabi Yusuf tidak hanya mempertimbangkan konsekuensi duniawi, tetapi lebih fokus pada rasa takut kepada Allah dan nikmat yang telah diberikan kepadanya.

Kesucian Hati Membawa Pertolongan Allah
Nabi Yusuf dipenjara meskipun tidak bersalah, namun Allah menegaskan bahwa Yusuf terhindar dari keburukan karena ketulusannya. Dalam surah Yusuf ayat 24, Allah berfirman:

"Dan sungguh, wanita itu telah berkehendak kepadanya, dan Yusuf pun berkehendak kepadanya jika dia tidak melihat tanda (dari) Tuhannya."

Ulama seperti Imam Al-Qurthubi menjelaskan bahwa “tanda dari Tuhannya” merujuk pada perlindungan Allah kepada Nabi Yusuf. Ini adalah pelajaran bahwa menjaga hati tetap bersih dari niat buruk akan mendatangkan pertolongan Allah.

Godaan dari Zulaikha adalah ujian bagi Nabi Yusuf. Dalam pandangan Imam Al-Ghazali, ujian semacam ini adalah cara Allah untuk menguatkan iman hamba-Nya. Dengan melewati ujian ini, Nabi Yusuf menjadi lebih kokoh dalam ketakwaannya. Ini juga mengajarkan bahwa setiap manusia, termasuk para nabi, tidak terlepas dari ujian, namun kunci keberhasilan adalah sabar dan tawakal.


(ACF)
TAGs: Nabi Yusuf