Apa Kaitan Sungai Efrat Dengan Akhir Zaman?

N Zaid - Tanda-tanda kiamat 30/11/2024
Foto: Ist
Foto: Ist

Oase.id - Sungai Efrat (Al-Furat) memiliki nilai historis, geografis, dan keagamaan yang besar. Dalam Islam, Sungai Efrat sering disebutkan dalam konteks nubuat akhir zaman dan kekayaan yang terkandung di dalamnya. Pembahasan tentang Sungai Efrat dalam literatur Islam terutama berkaitan dengan sejumlah hadits Nabi Muhammad ﷺ yang menyebutkan tanda-tanda akhir zaman dan peringatan tentang fitnah besar.

Sungai Eufrat adalah sungai terpanjang di Asia barat daya dengan panjang sekitar 1.740 mil, berlokasi di negara Turki, mengalir ke tenggara melewati Suriah dan Irak.

Dalil Hadits tentang Sungai Efrat
Hadits tentang emas di Sungai Efrat Rasulullah ﷺ bersabda:

"Hampir tiba masanya sungai Efrat akan surut airnya sehingga tampak sebuah gunung dari emas. Maka, siapa saja yang mendapati hal itu, janganlah ia mengambil sesuatu darinya." (HR. Bukhari no. 7119 dan Muslim no. 2894)

Hadits tentang konflik di sekitar Sungai Efrat Dalam hadits lain, Rasulullah ﷺ bersabda:

"Hari Kiamat tidak akan terjadi sebelum Sungai Efrat mengering dan menampakkan kekayaan emas yang akan menyebabkan terjadinya peperangan. Setiap seratus orang yang bertempur, hanya satu yang akan selamat. Setiap orang berkata: 'Semoga akulah yang selamat.'"
(HR. Muslim no. 2894)

Penjelasan Hadits
Surutnya Sungai Efrat dan Munculnya Gunung Emas

Para ulama menafsirkan hadits ini sebagai peringatan terhadap fitnah besar yang melibatkan kekayaan material. Emas yang muncul dari Sungai Efrat diibaratkan sebagai simbol harta duniawi yang akan menjadi ujian bagi manusia. Fitnah ini akan menimbulkan konflik besar di antara manusia, karena keserakahan dan ambisi untuk menguasai kekayaan tersebut.

Dalam konteks geografis, surutnya air Sungai Efrat juga bisa dipahami sebagai fenomena alam atau perubahan lingkungan, mengingat pentingnya sungai ini sebagai sumber kehidupan bagi wilayah sekitarnya.
Fitnah dan Peperangan

Hadits ini menggambarkan betapa besar fitnah akhir zaman, di mana manusia akan saling memperebutkan kekayaan sehingga mengorbankan nyawa tanpa memperhatikan nilai-nilai agama dan kemanusiaan. Fitnah ini menjadi pengingat bahwa dunia adalah tempat ujian dan harta bukanlah tujuan utama hidup seorang Muslim.

Larangan Mengambil Emas

Nabi ﷺ memberikan peringatan tegas untuk tidak mengambil emas tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa kekayaan tersebut lebih membawa mudarat daripada manfaat, karena berpotensi menimbulkan konflik dan kehancuran di antara umat manusia.

Pembahasan tentang Sungai Efrat menjadi relevan di era modern, mengingat isu perubahan iklim, pengurangan sumber daya air, dan konflik geopolitik di Timur Tengah yang sering terjadi di sekitar wilayah Sungai Efrat. Selain itu, hadits ini juga menjadi pengingat bagi umat Islam untuk tidak terlalu terpaku pada kekayaan duniawi yang dapat menjerumuskan mereka pada fitnah.
 


(ACF)