Wali Kota Belanda Dikecam Terkait Investigasi Rahasia terhadap Komunitas Muslim

N Zaid - Diskriminasi Islam 31/01/2025
Foto: Ist
Foto: Ist

Oase.id - Wali Kota Delft, Belanda, Marja van Bijsterveldt menghadapi kritik karena mengizinkan penyelidikan rahasia terhadap komunitas Muslim di kota itu pada tahun 2017.

Penyelidikan yang dilakukan oleh konsultan Nuance door Training en Advies (NTA) tersebut telah memicu kekhawatiran hukum dan etika setelah rekaman rahasia mengungkapkan bahwa penyelidikan dilakukan tanpa alasan yang jelas, demikian dilaporkan NL Times pada hari Sabtu lalu.

Rekaman tersebut, yang diperoleh oleh Algemeen Dagblad (AD), menampilkan Van Bijsterveldt yang mengakui bahwa keputusan untuk melakukan penyelidikan didasarkan pada praktik umum di kota-kota lain, bukan kekhawatiran konkret. "Awalnya seperti, 'Oh, banyak kota melakukan ini, jadi mari kita lanjutkan,'" katanya.

Ia juga mengakui bahwa operasi tersebut, yang mencakup pengamatan terhadap anak-anak muda di pusat perbelanjaan setempat, dimaksudkan untuk tetap rahasia.

Bertentangan dengan pernyataan publiknya sebelumnya, wali kota menekankan pada rekaman tersebut bahwa tidak ada pengawasan yang dilakukan di dalam Masjid Al Ansaar. Namun, Stichting Al Ansaar, organisasi di balik masjid tersebut, berpendapat bahwa investigasi tersebut melanggar hak mereka dan telah menuntut akses ke laporan NTA untuk memahami informasi apa yang dikumpulkan.

“Kami mengejar transparansi dan akuntabilitas penuh,” kata Paul Tjiam, pengacara Al Ansaar.

Pemerintah kota menolak untuk merilis laporan tersebut, dengan alasan perjanjian kerahasiaan, meskipun mengakui telah secara tidak sengaja membagikannya dengan Nationaal Coördinator Terrorismebestrijding en Veiligheid (NCTV) karena kesalahan email.

Pakar hukum, termasuk Profesor Tom Zwart dari Universitas Utrecht, telah mengkritik kurangnya pembenaran hukum untuk investigasi tersebut.

“Wali kota seharusnya tidak ikut campur dengan apa yang terjadi di balik pintu tertutup di rumah atau tempat ibadah warga,” kata Zwart. “Tindakan pencegahan memerlukan hubungan langsung dengan masalah keselamatan publik, yang tidak ada di sini.”

Penyelidikan serupa di kota-kota lain di Belanda telah menghadapi reaksi keras, dengan para wali kota menyampaikan permintaan maaf kepada komunitas Muslim.

Stichting Al Ansaar khawatir bahwa isi laporan tersebut mungkin mengandung ketidakakuratan atau telah disalahgunakan oleh pihak berwenang. "Informasi dalam laporan tersebut mungkin memiliki konsekuensi serius," Tjiam memperingatkan.

Van Bijsterveldt belum menanggapi tuduhan terbaru, karena pengawasan atas tindakan kota tersebut terus meningkat.


(ACF)