Al-Khansa: Wanita yang Diakui Ahli Syair Oleh Nabi Shallallahu Alaihi Wa Sallam
Oase.id - Al-Khansa adalah salah satu sahabat wanita yang terkenal dalam sejarah Islam, terutama karena keahliannya dalam puisi.
Al-Khansa, yang memiliki nama lengkap Tumadir binti Amru bin Al-Harith bin Al-Sharid lahir di sekitar tahun 575 M di Najd, Arab Saudi, Al-Khansa tumbuh dalam masyarakat yang sangat menghargai puisi sebagai bentuk seni tertinggi.
Dia menjadi terkenal karena puisi-puisinya yang menggambarkan duka mendalam dan kehilangan, terutama setelah kematian saudara-saudaranya dalam pertempuran. Puisi-puisinya sangat dihargai dan masih dikenang hingga hari ini.
Pengaruh dalam Komunitas Muslim Awal
Al-Khansa adalah salah satu dari banyak sahabat Nabi shallallahu alaihi wa sallam yang memainkan peran penting dalam komunitas Muslim awal. Keberaniannya dan ketaatannya menjadi teladan bagi banyak Muslim lainnya.
Al-Khansa memiliki hubungan yang baik dengan Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam. Nabi menghargai bakat puisinya dan memberinya penghormatan yang tinggi. Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam pun memberi pengakuan secara tegas.
Suatu ketika Adi bin Hatim datang kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Ia berkata kepada Nabi shallallahu alaihi wa sallam, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya di tengah-tengah kami ada orang yang paling hali dalam syair, ada juga orang yang paling dermawan di antara manusia dan orang yang paling ahli menunggang kuda."
Kemudian Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,"Siapakah nama mereka?"
Adi Bin Hatim berkata," Ada pun orang yang paling ahli bersyair adalah al-Qais bin Hajar, sedangkan yang paling dermawan adalah Hatim bin Sa'ad (yakni bapaknya Adi) ada pun yang paling ahli dalam berkuda adalah Amru bin Ma'ad Yakrab".
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, " Tidak benar apa yang kamu katakan waha Adi, ada pun orang yang paling ahli dalam syair adalah Khansa binti Amru, ada pun orang yang paling dermawan adalah Muhammad (yakni pribadi Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam sendiri) sedangkan orang yang paling ahli berkuda adalah Ali bin Abi Thalib.
Al-Khansa adalah salah satu penyair yang jembatan antara tradisi puisi pra-Islam dan puisi Islam. Puisinya mencerminkan perubahan nilai-nilai dan pandangan dunia dari zaman jahiliyah ke masa Islam.
Ketabahan dan Kepahlawanan
Salah satu kisah paling terkenal tentang Al-Khansa adalah tentang keberaniannya dalam menghadapi kehilangan. Ketika empat putranya gugur dalam Perang Qadisiyyah, sebuah pertempuran besar antara Muslim dan pasukan Persia, Al-Khansa menunjukkan ketabahan yang luar biasa. Alih-alih meratapi nasibnya, ia menerima kematian putra-putranya sebagai bagian dari kehendak Allah dan berharap bisa bertemu mereka lagi di surga. Kata-katanya yang terkenal, “Segala puji bagi Allah yang telah memuliakan aku dengan syahidnya putra-putraku,” mencerminkan iman dan keteguhannya yang mendalam.
Al-Khansa adalah salah satu contoh bagaimana wanita dalam sejarah Islam memiliki pengaruh yang besar dan peran yang penting, baik dalam bidang kesusastraan, ketabahan pribadi, maupun kontribusi mereka terhadap komunitas Muslim.
(ACF)