Oase.id - Kedutaan Besar Turki di Seoul telah mulai merenovasi masjid pertama di negara itu bekerja sama dengan Federasi Muslim Korea (KMF).

Kedutaan Besar Turki dan KMF tengah melaksanakan penguatan infrastruktur Masjid Pusat Seoul, yang belum pernah diperbaiki sejak 1981, kata kedutaan Turki dalam sebuah pernyataan pada 16 Agustus.

Masjid tersebut juga akan diubah menjadi museum terbuka dengan penambahan mihrab dan podium.

Süleyman Elik, seorang staf kedutaan, mengatakan mereka tengah mencari dukungan finansial untuk lantai marmer seluas 100 meter persegi untuk gerbang masuk masjid dan ornamen serta kaligrafi Ottoman di dalam masjid.

Jika kesempatan yang cukup diberikan, mereka berencana untuk melaksanakan pekerjaan yang mencerminkan kaligrafi dekoratif dan klasik di Masjid Pusat Seoul pada bulan Oktober, tambah Elik.

Mencatat bahwa Korea Selatan bertemu dengan Islam setelah Perang Korea, ia mengatakan lebih dari 200 warga Korea menjadi Muslim pada tahun 1954, dan mereka kemudian mendirikan KMF.

Saat ini, terdapat lebih dari 110 masjid yang berafiliasi dengan KMF di Korea Selatan, tempat tinggal 200.000 Muslim, tambahnya.

Masjid Pusat Seoul

Sejarah Masjid Pusat Seoul, tempat ibadah pertama dan terbesar bagi umat Muslim di Korea, dimulai pada tahun 1970 ketika pemerintah Korea menyumbangkan 5.000 meter persegi (53.820 kaki persegi) tanah di distrik Itaevon kepada KMF.

Upacara peletakan batu pertama diadakan pada bulan Oktober 1974. Pada tanggal 21 Mei 1976, masjid tersebut dibuka untuk beribadah dengan partisipasi tamu tingkat tinggi dari 17 negara Islam.

Masjid Pusat Seoul telah menjadi tempat yang sering dikunjungi oleh orang Korea selama bertahun-tahun karena arsitekturnya dan menjadi satu-satunya tempat ibadah Islam di kota tersebut. Para kepala negara dari negara-negara Islam juga mengunjungi masjid ini ketika mereka datang ke negara tersebut.(dailysabah)

(ACF)