Fakta yang Perlu Diketahui Setelah Hagia Sophia Kembali Menjadi Masjid?

N Zaid - Turki 26/09/2024
ilustrasi. Foto: Pixabay
ilustrasi. Foto: Pixabay

Oase.id - Hagia Sophia, bangunan ikonik di Istanbul, Turki, memiliki sejarah yang panjang dan penuh makna, baik dari sudut pandang agama, budaya, maupun politik. Awalnya dibangun sebagai gereja pada tahun 537 M di bawah Kaisar Bizantium Justinian I, kemudian berubah menjadi masjid pada tahun 1453 setelah penaklukan Konstantinopel oleh Sultan Mehmed II. Pada tahun 1935, oleh pemerintah sekuler Turki, Hagia Sophia dijadikan museum. Namun, pada 10 Juli 2020, pengadilan tinggi Turki mengesahkan keputusan untuk mengembalikan status Hagia Sophia menjadi masjid. 

Berikut adalah beberapa fakta terbaru setelah perubahan statusnya menjadi masjid kembali:

Kembalinya Status Sebagai Masjid setelah 86 Tahun

Setelah hampir sembilan dekade difungsikan sebagai museum, Hagia Sophia kembali menjadi masjid aktif sejak Juli 2020. Keputusan ini diumumkan oleh Presiden Turki, Recep Tayyip Erdoğan, dan disambut dengan shalat Jumat pertama di Hagia Sophia pada 24 Juli 2020, yang dihadiri oleh ribuan jamaah. Sebagai masjid, Hagia Sophia kini digunakan untuk shalat lima waktu setiap hari, namun tetap terbuka untuk wisatawan dari berbagai latar belakang agama.

Tidak Ada Perubahan Signifikan dalam Struktur Bangunan

Meski statusnya berubah menjadi masjid, tidak ada perubahan besar dalam struktur fisik Hagia Sophia. Mozaik-mozaik Kristen Bizantium yang menampilkan figur Yesus, Bunda Maria, dan tokoh-tokoh suci lainnya tidak dihapus, namun selama waktu shalat, gambar-gambar ini ditutup dengan tirai. Ini dilakukan untuk menghormati aturan dalam Islam yang melarang keberadaan gambar manusia atau makhluk hidup saat beribadah, tetapi tetap mempertahankan aspek sejarah bangunan tersebut.

Akses Wisatawan Tetap Terbuka

Meski Hagia Sophia kini berfungsi sebagai masjid, wisatawan tetap diperbolehkan untuk mengunjungi bangunan ini di luar waktu-waktu shalat. Pemerintah Turki memastikan bahwa Hagia Sophia tetap terbuka untuk umum sebagai situs bersejarah dan sebagai destinasi wisata. Hal ini diharapkan tetap menjaga peran Hagia Sophia sebagai warisan dunia yang dilindungi oleh UNESCO.

Peran Sentral dalam Identitas Politik dan Religius Turki

Keputusan mengubah Hagia Sophia kembali menjadi masjid dianggap oleh banyak pihak sebagai langkah strategis yang diambil oleh pemerintah Turki untuk memperkuat identitas Islam di negara tersebut. Hagia Sophia, dengan segala sejarahnya, kini menjadi simbol kebangkitan Islam politik di Turki. Hal ini juga menandai perubahan arah Turki dari sekularisme yang diwariskan oleh pendiri Republik Turki, Mustafa Kemal Atatürk, menuju negara yang lebih terbuka terhadap nilai-nilai agama dalam kehidupan publik.

Tanggapan Dunia Internasional

Perubahan status Hagia Sophia menjadi masjid menimbulkan berbagai tanggapan dari komunitas internasional. Banyak negara Barat dan beberapa lembaga internasional, termasuk UNESCO, menyuarakan keprihatinan mereka, mengingat Hagia Sophia merupakan situs warisan dunia yang bersejarah bagi umat Kristen Ortodoks. Vatikan juga menanggapi dengan hati-hati, menyatakan bahwa keputusan ini sangat menyakitkan bagi umat Kristen. Namun, dari sisi dunia Islam, langkah ini disambut dengan sukacita oleh banyak Muslim di seluruh dunia.

Fungsi Ganda: Masjid dan Situs Warisan Dunia

Meskipun Hagia Sophia sekarang berfungsi sebagai masjid, statusnya sebagai situs warisan dunia UNESCO tidak berubah. Pemerintah Turki berjanji akan menjaga dan melestarikan bangunan ini sebagai salah satu monumen terpenting dalam sejarah peradaban dunia. Hagia Sophia, dengan keunikan sejarahnya sebagai tempat ibadah yang pernah digunakan oleh umat Kristen dan Muslim, tetap menjadi simbol toleransi dan keragaman budaya.

Renovasi dan Perawatan Berkelanjutan

Sejak pengubahan kembali menjadi masjid, Hagia Sophia terus mengalami perawatan dan renovasi untuk memastikan bangunan ini tetap kokoh dan terpelihara. Beberapa perbaikan struktural telah dilakukan, seperti restorasi mosaik dan fresko Bizantium, yang menunjukkan komitmen pemerintah Turki untuk menjaga keindahan dan sejarah bangunan ini, baik dari aspek Islam maupun Kristen.

Peningkatan Jumlah Pengunjung

Kembalinya Hagia Sophia sebagai masjid tidak mengurangi daya tariknya sebagai tujuan wisata utama di Istanbul. Sebaliknya, jumlah pengunjung semakin meningkat. Banyak orang dari seluruh dunia datang untuk melihat langsung transisi monumental ini dan merasakan pengalaman spiritual di bangunan bersejarah tersebut. Sejak dibuka kembali sebagai masjid, Hagia Sophia menjadi destinasi bagi para wisatawan sekaligus jamaah yang ingin melaksanakan shalat di sana.

Pembebasan Tiket Masuk

Sebelumnya, ketika Hagia Sophia masih berfungsi sebagai museum, pengunjung dikenakan biaya masuk. Namun, sejak kembali berfungsi sebagai masjid, pengunjung tidak lagi dikenakan tiket masuk. Ini menjadikan Hagia Sophia lebih mudah diakses oleh semua kalangan, baik penduduk lokal maupun wisatawan internasional.


(ACF)
TAGs: Turki