Di Dubai, Menag dan Pejabat UEA Bahas Sinergi Pengembangan Potensi Zakat dan Wakaf

N Zaid - Kementerian Agama 27/09/2024
Foto:Kemenag
Foto:Kemenag

Oase.id - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas melakukan kunjungan ke Dubai. Dalam kesempatan tersebut ia bertemu dengan Kepala Otoritas Umum Urusan Islam, Wakaf, dan Zakat Uni Emirat Arab (UEA), Omar Habtoor Al Darei. Pertemuan ini membahas berbagai isu penting, khususnya terkait pengembangan potensi zakat dan wakaf.

Potensi zakat di Indonesia diperkirakan mencapai Rp327 triliun, namun baru sekitar Rp33 triliun yang terkumpul. Sementara itu, potensi wakaf di Indonesia juga sangat besar, dengan aset wakaf mencapai Rp2.000 triliun dan wakaf uang sebesar Rp180 triliun, menurut data Badan Wakaf Indonesia.

"Besarnya potensi zakat dan wakaf di Indonesia menjadi fokus kami untuk mengembangkannya demi meningkatkan kesejahteraan umat. Hal ini kami diskusikan bersama Otoritas Urusan Islam, Wakaf, dan Zakat UEA," ujar Menag Yaqut di Abu Dhabi, Kamis (26/9/2024).

Turut hadir dalam pertemuan ini Dirjen Bimas Islam Kamaruddin, Staf Khusus Menag bidang Hukum dan HAM Abdul Qodir, serta Juru Bicara Kemenag Sunanto.

Menag menjelaskan bahwa UEA telah banyak melakukan terobosan dalam pengembangan zakat dan wakaf, termasuk berbagai kerja sama dengan Indonesia, seperti pengiriman imam masjid, pelatihan penceramah, dan pembangunan masjid.

Sejak 2019, Indonesia telah mengirim 140 imam masjid ke UEA sebagai bagian dari program yang mempererat hubungan kedua negara dan menyebarkan nilai-nilai Islam moderat dan toleran.

Menurutnya, program ini tidak hanya memenuhi kebutuhan penceramah di UEA, tetapi juga memberi kesempatan bagi imam-imam kita untuk belajar dan bertukar pengalaman dengan ulama-ulama di UEA.

Indonesia juga mengirim dai untuk mengikuti pelatihan keagamaan di UEA. Hingga 2024, sudah ada dua angkatan dengan total 40 peserta.

"Program ini bertujuan meningkatkan kapasitas penceramah agar mampu menyampaikan pesan keagamaan yang efektif dan relevan bagi masyarakat," jelasnya.

Juru Bicara Kemenag, Sunanto, menambahkan bahwa Indonesia dan UEA juga berkolaborasi dalam pembangunan Masjid MBZ di Solo, yang telah aktif sejak 2023. "Ke depannya, kita mungkin akan mengembangkan platform digital untuk jaringan masjid, mengambil inspirasi dari UEA. Jejaring ini dapat membantu masjid memberikan dampak langsung bagi masyarakat sekitar," ungkap Sunanto.

Dalam kunjungannya ke Dubai, Menag juga membahas kerja sama untuk menjadikan masjid sebagai pusat dakwah yang penuh rahmah. Hubungan antara Indonesia dan UEA, khususnya dalam kerja sama keagamaan, dapat menjadi jembatan mempererat Ukhuwah Islamiyah dan memperkuat nilai-nilai kemanusiaan. (kemenag)
 


(ACF)