Viral di Inggris: Seorang Pria Mengancam Akan Membunuh Seorang Wanita Muslim

N Zaid - Diskriminasi Islam 10/09/2024
Foto: Ist.
Foto: Ist.

Oase.id - Seorang wanita Muslim, Lila Tamea, 27 tahun, melaporkan perasaannya "sangat tidak nyaman dan terintimidasi" setelah mengalami pelecehan rasial dan ancaman dari seorang pria di kereta dari Liverpool ke Warrington.

Polisi Transportasi Inggris sedang menyelidiki insiden tersebut sebagai kejahatan rasial dan telah mengajukan permohonan informasi.

Tamea menceritakan bahwa sekelompok empat pria awalnya mengajaknya mengobrol dengan ramah. Namun, nada bicaranya berubah ketika dia menyebutkan bahwa dia sedang belajar untuk meraih gelar doktor dan meneliti rasisme dalam pendidikan.

Hal ini memicu serangkaian komentar rasis, termasuk seorang pria yang berkata, "Bunuh semua Muslim."

"Mengingat peristiwa yang terjadi empat minggu lalu, saya benar-benar tidak nyaman dan terintimidasi," kata 
Tamea merenungkan kerusuhan di seluruh Inggris baru-baru ini dikutip Yahoo News Selasa (10/9).

Tamea merekam klip audio dan video dari percakapan tersebut. Dalam satu klip, seorang pria dengan kemeja kotak-kotak biru dan putih mengatakan kepadanya bahwa dia mungkin akan membunuhnya ketika ia berjalan pulang, dan kemudian terkekeh.

Dalam klip lain, yang membahas imigrasi, pria itu berkata, "Kita harus membunuh semua Muslim sialan itu, menyingkirkan mereka sebelum mereka datang ke sini."

Dia juga berkata, "Aku akan mengambil senapan mesin Uzi-ku dan membunuh sebanyak mungkin Muslim. Tapi aku tidak akan melakukan itu padamu, kau gadis yang baik."

Selain itu, pria itu menggunakan kata berawalan huruf N beberapa kali saat berbicara tentang Karnaval Notting Hill.

Tamea menjelaskan bahwa dia tetap bersikap sopan karena dia merasa perlu untuk bersikap sangat ramah, sangat baik, sangat bersahabat agar selamat.

Dia memperhatikan bahwa salah satu pria itu duduk tepat di sebelahnya, membuatnya merasa "terjepit."

Pria berbaju kotak-kotak biru dan putih itu diidentifikasi sebagai agitator utama. Tamea awalnya mengira dia bercanda saat dia menggambarkan dirinya sebagai rasis, tetapi segera menyadari bahwa dia serius.

Saat petugas tiket tiba, Tamea melaporkan perilaku pria-pria itu, dan mereka akhirnya diminta untuk meninggalkan kereta.

"Kami mengetahui adanya video di media sosial yang memperlihatkan insiden kejahatan kebencian di kereta di Liverpool South Parkway pada hari Sabtu, 7 September. Kami menanggapi semua laporan dengan sangat serius dan sedang menyelidiki insiden ini," ungkap Polisi Transportasi Inggris.(agency)


(ACF)