Kelahiran Nabi Isa, Mukzijat Besar Penegas Kekuasaan Allah
Oase.id - Nabi Isa Alaihissalam adalah salah satu nabi utama dalam Islam. Al-Qur'an mengisahkan kelahiran beliau sebagai salah satu mukjizat besar yang menunjukkan kekuasaan Allah. Riwayat ini mengandung pelajaran tentang iman, kesabaran, dan kebesaran Allah yang Maha Esa.
Kisah kelahiran Nabi Isa diceritakan dalam beberapa ayat Al-Qur'an, khususnya dalam Surah Maryam dan Surah Ali Imran. Al-Qur'an menegaskan bahwa Nabi Isa dilahirkan oleh Maryam (Maria) tanpa campur tangan laki-laki. Maryam adalah seorang wanita yang dipilih Allah karena kesucian dan ketakwaannya.
Dalam Surah Ali Imran (3:42-47), malaikat datang kepada Maryam dan menyampaikan kabar gembira bahwa dia akan melahirkan seorang anak yang mulia. Maryam merasa heran karena dia belum pernah disentuh oleh laki-laki. Namun, malaikat menjelaskan bahwa kelahiran itu adalah kehendak Allah:
"Dia (Maryam) berkata: 'Ya Tuhanku, bagaimana mungkin aku mempunyai anak padahal aku belum pernah disentuh oleh seorang laki-laki?' Allah berfirman: 'Demikianlah Allah menciptakan apa yang Dia kehendaki; apabila Dia hendak menetapkan sesuatu, Dia hanya berkata kepadanya: "Jadilah!", maka jadilah sesuatu itu.'" (QS. Ali Imran: 47)
Surah Maryam (19:16-34) menceritakan lebih rinci perjalanan Maryam. Dalam ayat-ayat tersebut, Maryam mengasingkan diri ke tempat yang jauh untuk menghindari fitnah. Dalam kesendirian itu, malaikat Jibril datang kepadanya dalam bentuk manusia dan memberi tahu bahwa dia akan melahirkan seorang anak. Ketika Maryam melahirkan Nabi Isa, dia merasa kesakitan dan kelelahan. Namun, Allah memberinya mukjizat dengan mengalirkan air dari bawahnya dan menggugurkan buah kurma untuk menguatkannya:
"Maka rasa sakit akan melahirkan memaksanya bersandar pada pangkal pohon kurma. Dia berkata: 'Aduhai, alangkah baiknya aku mati sebelum ini dan aku menjadi sesuatu yang tidak berarti, lagi dilupakan.' Maka dia diseru dari bawahnya: 'Janganlah engkau bersedih hati, sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai di bawahmu. Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu.'" (QS. Maryam: 23-25)
Ketika Maryam kembali ke kaumnya dengan membawa bayi Isa, mereka mencelanya. Namun, Allah memberikan mukjizat kepada Nabi Isa yang masih bayi untuk berbicara dan membela ibunya:
"Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi." (QS. Maryam: 30)
Para ulama Islam sepakat bahwa kelahiran Nabi Isa adalah salah satu mukjizat besar yang menegaskan kekuasaan Allah. Dalam tafsirnya, Ibnu Katsir menjelaskan bahwa kisah ini adalah bukti keagungan Allah yang mampu menciptakan makhluk tanpa proses biasa, sebagaimana Dia menciptakan Nabi Adam tanpa ayah dan ibu.
Imam Al-Qurtubi dalam tafsirnya menyoroti peran Maryam sebagai wanita suci yang dipilih Allah untuk melahirkan Nabi Isa. Ia menekankan bahwa kisah Maryam mengajarkan ketakwaan dan keimanan yang tinggi kepada Allah meskipun menghadapi cobaan berat.
Sementara itu, Imam Ath-Thabari menjelaskan bahwa kemampuan Nabi Isa untuk berbicara saat masih bayi adalah tanda kenabian sekaligus cara Allah membela kesucian Maryam di hadapan kaumnya.
Kelahiran Nabi Isa dalam Islam adalah simbol kebesaran dan kekuasaan Allah. Kisah kelahirannya tidak hanya menginspirasi umat Islam untuk meningkatkan keimanan, tetapi juga mengajarkan pentingnya ketakwaan, kesabaran, dan kepercayaan penuh kepada Allah. Nabi Isa, seperti halnya nabi-nabi lain, adalah utusan Allah yang membawa risalah kebenaran kepada umat manusia. Dengan memahami kisah ini, kita diingatkan untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah dan mengambil teladan dari para nabi dan rasul.
(ACF)