Lebih Dari 18 Juta Jemaah Haji Mengunjungi Arab Saudi pada Tahun 2024

Oase.id - Tahun lalu, Arab Saudi menerima lebih dari 18,5 juta Muslim yang melaksanakan ibadah haji atau umrah tahunan, kata seorang pejabat senior Saudi.
Menteri Haji dan Umrah Tawfik Al Rabiah menambahkan dalam pidatonya di Oxford Centre for Islamic Studies yang berpusat di Inggris bahwa Arab Saudi telah meluncurkan beberapa inisiatif untuk memberikan para jamaah akses ke berbagai layanan yang nyaman.
Platform tersebut meliputi Electronic Track yang bekerja sama dengan lebih dari 80 negara, dan platform Nusk yang tersedia di 126 negara yang memungkinkan para peziarah mengelola perjalanan mereka tanpa perantara.
Platform Nusuk memfasilitasi prosedur termasuk akomodasi bagi umat Muslim dari seluruh dunia yang berencana untuk melaksanakan umrah di kota suci Mekkah dan mengunjungi Madinah, rumah bagi situs suci kedua umat Islam.
Inisiatif digital lainnya adalah kartu pintar yang menampilkan informasi pribadi dan kesehatan para jamaah, yang memudahkan pergerakan mereka dan memastikan keselamatan mereka.
Al Rabiah mencatat bahwa kecerdasan buatan digunakan di Masjidil Haram, tempat paling suci umat Islam di Mekkah, untuk mengelola kerumunan dan menanggapi keadaan darurat dengan cepat tanpa mengganggu ketenangan tempat tersebut.
Ia juga mengatakan bahwa aplikasi Nusuk, yang menawarkan lebih dari 100 layanan digital dalam 20 bahasa, telah berkontribusi pada penerbitan lebih dari 13 juta izin untuk mengunjungi Al Rawda Al Sharifa, tempat makam Nabi Muhammad (saw) berada di masjidnya di Madinah, naik dari 4 juta pada tahun 2022.
Setelah melaksanakan umrah di Masjidil Haram, banyak jamaah haji yang akan menuju Madinah untuk melaksanakan salat di Masjid Nabawi.
Ritual utama umrah adalah mengelilingi Kakbah sebanyak tujuh kali yang dikenal sebagai Tawaf, dan juga berjalan bolak-balik antara bukit Safa dan Marwah, sebuah ritual yang disebut Sa'i, di Masjidil Haram.
Kementerian Haji Saudi telah menetapkan tanggal 29 April, yang bertepatan dengan hari pertama bulan Dzulqaidah dalam kalender Islam, sebagai hari terakhir bagi jamaah umrah asing untuk meninggalkan negara tersebut, karena kerajaan tersebut sedang meningkatkan persiapan untuk musim haji mendatang.(gulftoday)
(ACF)