Kisah Fatimah binti Qais Dilamar dan Meminta Nasihat Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam

N Zaid - Sahabat Nabi Muhammad 26/07/2024
Ilustrasi. ist
Ilustrasi. ist

Oase.id - Fatimah binti Qais adalah salah satu sahabat wanita Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam yang dikenal memiliki peran penting dalam sejarah Islam. Ia merupakan sosok wanita yang kuat, cerdas, dan berani. Kisah hidupnya memberikan banyak pelajaran berharga tentang keimanan, keberanian, dan kebijaksanaan.

Fatimah binti Qais berasal dari suku Quraisy, suku yang sama dengan Nabi Muhammad SAW. Ia adalah putri dari Qais bin Khalid. Keluarganya adalah keluarga yang terhormat di kalangan Quraisy, dan Fatimah dikenal sebagai seorang wanita yang memiliki kedudukan dan kehormatan tinggi dalam masyarakat.

Salah satu aspek yang paling terkenal dari kehidupan Fatimah binti Qais adalah kisah pernikahan dan perceraiannya. Ia pertama kali menikah dengan Abu Amr bin Hafs, namun pernikahan mereka tidak berlangsung lama. Abu Amr menceraikan Fatimah, dan setelah perceraian tersebut, Fatimah mengalami masa iddah (masa tunggu bagi seorang wanita yang telah bercerai sebelum bisa menikah lagi).

Selama masa iddah, Fatimah binti Qais datang kepada Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam untuk meminta nasihat mengenai tempat tinggalnya. Menurut beberapa riwayat, suaminya yang bercerai tidak memberikan tempat tinggal atau nafkah selama masa iddah. Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam kemudian memberinya nasihat agar tinggal di rumah Ummu Syarik, namun kemudian beliau mengarahkan Fatimah untuk tinggal di rumah Ibn Ummu Maktum, seorang sahabat Nabi yang buta, sehingga Fatimah bisa merasa lebih aman dan nyaman.

Setelah masa iddahnya selesai, Fatimah binti Qais menerima beberapa lamaran pernikahan. Di antara pelamar tersebut adalah Mu'awiyah bin Abu Sufyan dan Abu Jahm. Nabi Muhammad SAW memberikan nasihat kepada Fatimah untuk tidak menikah dengan Mu'awiyah karena ia adalah seorang yang miskin dan tidak memiliki harta, serta untuk menghindari Abu Jahm karena ia sering memukul wanita. Sebagai gantinya, Nabi Muhammad SAW menyarankan agar Fatimah menikah dengan Usamah bin Zaid, seorang sahabat yang sangat dicintai oleh Nabi. Fatimah mengikuti nasihat Nabi dan menikah dengan Usamah bin Zaid.

Padahal Usamah berkulit hitam dan dia adalah anak dari seorang mantan budak Zaid bin Haritsah. Namun, Fatimah binti Qais, karena kepatuhannya terhadap Nabi shallallahu alaihi wa sallam, ia mengikuti saran tersebut dan menikahi Zaid. Ia pun mendapatkan banyak kebaikan dari pernikahannya itu.

Fatimah binti Qais dikenal sebagai wanita yang memiliki pengetahuan dan kebijaksanaan. Ia sering berbagi pengalaman dan nasihat kepada wanita lain, serta aktif dalam komunitasnya. Sebagai salah satu sahabat Nabi, ia juga dikenal karena kedekatannya dengan Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam dan kontribusinya dalam menyebarkan ajaran Islam.

Pelajaran dari Kisah Fatimah binti Qais
Kisah hidup Fatimah binti Qais mengandung banyak pelajaran berharga. Pertama, ia menunjukkan pentingnya keberanian dan ketegasan dalam menghadapi situasi sulit, seperti perceraian. Kedua, ia mengajarkan bahwa dalam mengambil keputusan penting, mencari nasihat dari orang yang bijaksana dan berpengalaman adalah hal yang sangat penting. 

Fatimah binti Qais adalah contoh wanita Muslim yang kuat dan bijaksana. Kisah hidupnya memberikan banyak inspirasi bagi wanita Muslim masa kini untuk tetap tegar dalam menghadapi cobaan hidup, mencari nasihat yang baik dalam mengambil keputusan.


(ACF)