Oase.id - Masjid Agung Sultan Qaboos, simbol ikonik warisan dan kemegahan arsitektur Oman, telah menerapkan biaya masuk sebesar OMR 8 per orang untuk pengunjung.

Pusat Kebudayaan dan Sains Sultan Qaboos (SQHCCS) menjelaskan bahwa biaya masuk memastikan pengalaman yang lebih terorganisasi dan memperkaya bagi pengunjung sekaligus menjaga makna spiritual dan sejarah masjid.

Diresmikan oleh mendiang Sultan Qaboos bin Said, Masjid Agung ini terkenal karena berbagai fiturnya yang luar biasa, termasuk lampu gantung setinggi 14 meter dan sajadah satu potong yang menakjubkan yang dulunya merupakan sajadah terbesar di dunia.

Atraksi-atraksi ini, di samping kepentingan budaya dan spiritualnya, menarik ribuan pengunjung setiap tahunnya, menjadikannya salah satu tujuan wisata utama di Oman.

Alasan Biaya Masuk
SQHCCS menjelaskan bahwa keputusan untuk mengenakan biaya masuk merupakan respons terhadap meningkatnya jumlah pengunjung, terutama selama musim puncak, yang menimbulkan tantangan dalam memelihara fasilitas dan memastikan lingkungan yang damai bagi jamaah.

Seorang keluarga ekspatriat yang berkunjung pada hari Senin membayar OMR 25.400 untuk tiga orang, termasuk pajak. Merenungkan pengalaman tersebut, V. S. Sharma, seorang birokrat India, berkomentar, “Kami tidak keberatan membayar biaya masuk, karena hal itu sesuai dengan praktik di tempat wisata di seluruh dunia. Tur berpemandu memperkaya pemahaman kami tentang keajaiban arsitektur ini.”

Peningkatan Layanan Pengunjung
Pemberlakuan biaya masuk ini disertai dengan beberapa peningkatan pada pengalaman pengunjung:

Pemandu Khusus Bahasa: 35 pemandu Oman yang fasih dalam berbagai bahasa kini tersedia untuk memberikan tur yang berwawasan.

Penyewaan Pakaian Budaya: Pengunjung dapat menyewa pakaian sopan seharga OMR 2,5 per pakaian agar sesuai dengan norma budaya dan agama.

Peningkatan Layanan: Sebuah perusahaan khusus telah dilibatkan untuk menjaga kebersihan dan keamanan, guna memastikan kunjungan yang lancar dan menyenangkan.

Aksesibilitas bagi Jemaah dan Kunjungan Budaya
Masjid tetap terbuka bagi umat Islam untuk melaksanakan salat lima waktu tanpa biaya apa pun. Demikian pula, kunjungan untuk tujuan budaya, agama, atau ilmiah dibebaskan dari biaya, yang menyoroti peran ganda masjid sebagai tempat ibadah dan pendidikan.

Dampak Ekonomi dan Budaya
Inisiatif ini juga diharapkan dapat meningkatkan ekonomi Oman dengan mendukung usaha kecil dan menengah serta menciptakan lapangan kerja bagi pemandu Oman. Selain itu, pengalaman terstruktur ini memperkuat posisi Oman sebagai tujuan utama wisata budaya.

Dengan mengatur akses dan meningkatkan fasilitas, pengelola Masjid Agung bertujuan untuk melestarikan warisan budaya dan spiritualnya bagi generasi mendatang.

Kini, wisatawan dapat menikmati kunjungan yang lebih bermakna dan penuh rasa hormat, sehingga memperdalam apresiasi mereka terhadap sejarah Oman dan budaya Islam.(theislamicinformation)