Oase.id - Seperti Indonesia dan Malaysia, selalu ada perdebatan "milikmu-miliku" yang tak berkesudahan antara orang Turki dan Yunani. Kali ini masalah saling klaim budaya dua negara yang telah hidup bersama selama berabad-abad ini, berubah menjadi hal yang lucu. 

Menjelang musim liburan di Türkiye, penyebutan baklava saja telah menghidupkan kembali perselisihan ringan ini. Pertanyaan di benak setiap orang: Siapa yang benar-benar dapat mengklaim baklava? Orang Turki atau Yunani.

Dalam sebuah survei baru-baru ini yang dilakukan oleh Areda Survey di Yunani dan Türkiye secara bersamaan dari 14 Juni hingga 16 Juni, hasilnya mengungkap perpecahan yang menyenangkan. Sementara 37,3% orang Yunani dengan anggun mengakui bahwa baklava adalah milik orang Turki, 62,7% yang percaya diri tetap bertahan, menyatakan baklava sebagai bagian integral dari warisan mereka sendiri. 

Sementara itu, di seberang perbatasan, responden Turki mengambil sikap bangga, dengan mayoritas 95,4% mengklaim baklava sebagai milik mereka.

Menariknya, kedua budaya tersebut telah merangkul baklava sebagai permata kuliner yang disayangi, menampilkan perpaduan harmonis antara cita rasa dan tradisi. Namun, perbedaan halus muncul dalam hal preferensi pengisian. Survei mengungkapkan bahwa 56,9% orang Yunani menikmati kombinasi baklava yang menyenangkan dengan kenari, sementara 56,5% orang Turki lebih menyukai pistachio yang memikat.

Sementara perdebatan berlanjut, jelas bahwa baklava telah melampaui batas, menjadi suguhan yang disukai komunitas Turki dan Yunani. Jadi, apakah Anda memanjakan diri dengan sepotong kenikmatan isi kenari atau menikmati lapisan sarat pistachio yang lembut, pemenang sebenarnya dari perselisihan baklava yang ramah ini tetaplah perayaan budaya dan kelezatan kuliner yang dinikmati bersama di antara dua negara yang dinamis ini.(yenisafak)

(ACF)