Politikus Malaysia: Kompas Umat Muslim Adalah Sirah Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wa Sallam

N Zaid - Sirah Nabawiyah 13/10/2024
Abdul Hadi Awang. Foto: Ist
Abdul Hadi Awang. Foto: Ist

Oase.id - Seorang politikus Malaysia menggarisbawahi pentingnya mengikuti Sirah Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam bagi Umat Muslim untuk mencapai persatuan.  Abdul Hadi Awang, ketua Partai Islam Malaysia (Parti Islam Se-Malaysia), mengatakan Sirah utusan terakhir Allah itu harus menjadi kompas bagi Umat Muslim dan piagam yang harus diikuti oleh semua Muslim.

Sirah (السِّيرَة) secara bahasa berarti "perjalanan", "riwayat", atau "biografi". Dalam konteks Islam, sirah merujuk pada kisah hidup dan perjalanan Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam, mencakup semua peristiwa penting sejak kelahirannya, masa kenabian, hingga wafatnya. Sirah memberikan gambaran menyeluruh tentang kehidupan Rasulullah dalam berbagai aspek: akhlak, perjuangan dakwah, peperangan, hingga interaksi sosial.

Menurut  Awang, dengan mengikuti Sirah ini, umat Muslim dapat mengesampingkan perbedaan mereka dan bersatu melawan musuh. Nabi shallallahu alaihi wa sallam akan selalu berusaha untuk menyebarkan persaudaraan di antara umat Muslim dan orang-orang beriman dan itulah yang harus dilakukan umat Muslim, yaitu para pengikutnya.

Ia menambahkan Umat Islam memiliki tanggung jawab yang dimulai setelah wafatnya Nabi shallallahu alaihi wa sallam dan tidak akan berakhir sampai Hari Penghakiman dan tanggung jawab itu adalah berusaha untuk menjadi panutan di dunia.

Awang, yang merupakan anggota Dewan Tertinggi Forum Dunia untuk Kedekatan Mazhab-mazhab Pemikiran Islam, juga mengatakan bahwa menciptakan perpecahan dan perselisihan di antara umat Islam adalah rencana yang dibuat oleh para penjajah untuk melemahkan Umat Islam karena mereka tidak ingin Islam mendominasi bumi.

"Islam adalah satu-satunya ideologi yang menyelamatkan manusia dan mencegah kemerosotan kemanusiaan dan keruntuhan moral," katanya.

"Ayat-ayat Al-Quran memberi tahu kita bahwa tipu daya dan rencana musuh terhadap Islam tidak pernah berakhir," ungkap Awang. Ia menggarisbawahi perlunya memperkuat persatuan melawan rencana-rencana ini.

Di tempat lain dalam sambutannya, ia merujuk pada masalah Palestina dan mengatakan kehadiran rezim Zionis di tanah Islam Palestina adalah Haram (terlarang).

Awang menambahkan bahwa pendudukan Palestina bukan hanya perampasan tanah tetapi perampasan dan penjajahan pemikiran.

Masalah Palestina bukan hanya masalah yang berkaitan dengan orang Arab, tetapi juga masalah bagi seluruh dunia Muslim.  "Adalah hak dan kewajiban agama umat Islam untuk memerintah tanah Palestina," lanjutnya.(iqna)


(ACF)