Kisah Umar bin Khathab dan Penjual Susu

N Zaid - Sirah Nabawiyah 25/10/2024
ilustrasi. Foto: Pixabay
ilustrasi. Foto: Pixabay

Oase.id - Umar bin Khathab radhiyallahu 'anhu merupakan khalifah kedua dalam sejarah Islam yang dikenal dengan keadilannya dan ketegasan dalam memimpin. Beliau senantiasa memantau kondisi rakyat secara langsung untuk memastikan keadilan dan kesejahteraan, bahkan turun sendiri ke jalan tanpa pengawalan. Salah satu kisah terkenal yang menampilkan nilai kejujuran dan perhatian Umar terhadap rakyatnya adalah kisah Umar bin Khathab dan penjual susu.

Dikisahkan, suatu malam Umar bin Khathab berjalan keliling Madinah secara diam-diam untuk melihat keadaan rakyatnya. Umar sering melakukan hal ini tanpa diketahui orang lain. Di salah satu sudut kota, ia mendengar percakapan antara seorang ibu dan putrinya yang sedang mempersiapkan susu untuk dijual di pasar keesokan harinya.

Ibu itu menyuruh putrinya untuk mencampur susu dengan air agar jumlahnya bertambah dan menghasilkan lebih banyak keuntungan. Namun, putrinya dengan tegas menolak permintaan tersebut.

Dialog Ibu dan Anak
Sang ibu berkata:
"Campurkan saja sedikit air ke dalam susu, tidak ada yang akan tahu."

Namun, sang gadis menjawab:
"Wahai Ibu, meskipun Amirul Mukminin (Umar bin Khathab) tidak melihat kita, Allah selalu melihat kita."

Jawaban ini menggambarkan bahwa gadis tersebut memiliki tingkat keimanan yang tinggi. Ia sadar bahwa meskipun tidak ada pengawas manusia, Allah tetap mengetahui setiap perbuatan, termasuk kecurangan sekecil apa pun.

Mendengar percakapan ini, Umar bin Khathab kagum dengan keteguhan dan kejujuran sang gadis. Esok harinya, Umar memerintahkan salah satu anaknya untuk mencari tahu siapa gadis itu. Setelah mengetahui bahwa gadis tersebut berasal dari keluarga sederhana, Umar memutuskan untuk menikahkan anaknya dengan gadis jujur itu.

Dari pernikahan tersebut, lahirlah keturunan yang saleh dan dikenal berpengaruh dalam sejarah Islam. Salah satu keturunan mereka adalah Umar bin Abdul Aziz, seorang khalifah Bani Umayyah yang terkenal karena keadilan dan kesalehannya, bahkan dianggap sebagai penerus tradisi kepemimpinan Khulafaur Rasyidin.

Kisah ini menegaskan pentingnya kejujuran dalam kehidupan, baik dalam bisnis maupun aktivitas sehari-hari. Meskipun tidak ada manusia yang mengawasi, kita harus selalu ingat bahwa Allah senantiasa melihat.

Umar bin Khathab memberikan contoh kepemimpinan yang ideal dengan terjun langsung memantau keadaan rakyatnya. Ini menunjukkan bahwa seorang pemimpin harus dekat dengan rakyat dan memahami kondisi mereka.

Umar bin Khathab juga memberi teladan bahwa akhlak adalah kemuliaan yang sangat penting dibandingkan status sosial atau kekayaan. Ini menjadi pelajaran bahwa dalam memilih pasangan hidup, keimanan dan akhlak adalah hal yang paling utama.


(ACF)