HP Bunyi saat Salat, Matikan atau Biarkan?
Oase.id - Salat adalah momen di mana manusia berdialog dengan Allah, Sang Maha Pencipta. Dibutuhkan kekhusyukan dalam menjalaninya, agar momen tersebut tidak hanya sekadar berlalu, namun juga dapat dinikmati secara spiritual.
Kekhusyukan sangat erat kaitannya dengan suasana tenang, dan nyaman. Namun, di zaman ini kerap muncul persoalan baru yang dapat membuat kekusyukan terganggu, yaitu suara dering HP. Banyak dijumpai, ketika shalat di masjid, HP dari salah seorang jemaah berbunyi, sehingga bacaan Al-Quran imam bercampur dengan dering HP, yang umumnya berupa musik. Yang fatal jika musik itu adalah lagu koplo dengan lirik yang seronok. Ini pernah Oase.id saksikan ketika salat di sebuah masjid besar di Jakarta.. Sontak setelah salat, sejumlah jemaah melampiaskan kekesalannya dengan menegur keras si pemilik HP itu.
Di sebuah salat Jumat di sebuah perkampungan di Depok, pernah terjadi suara imam salat bersaut-sautan dengan Michael Jackson yang lantang mengalunkan ‘Black or White” dari HP seorang jemaah. Suara dari HP itu terus berbunyi, cukup lama. Pemiliknya rupanya tidak bersegera mematikannya. Boleh jadi karena khawatir batal salatnya. Tetapi jemaah salat Jumat jadi korbannya.
Peristiwa itu bisa terjadi pada siapa saja, tak terkecuali kita sendiri, karena lupa mematikan HP, menonaktifkan atau membisukannya ketika salat di rumah atau di masjid. Jika itu terjadi, apa yang sebaiknya dilakukan?
Bunyi musik dari HP tentu akan membuat orang yang sedang beribadah gelisah. Rasulullah saja pernah menegur orang yang membaca Al-Quran dengan suara keras, ketika Beliau ﷺ beritikaf di Masjid. Itu menandakan sesuatu yang baik pun bisa menjadi pengganggu, bila berlebihan, apalagi suara HP.
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam beri’tikaf di masjid, lalu beliau mendengar mereka (para sahabat) mengeraskan bacaan (Al-Qur’an) mereka. Kemudian beliau membuka tirai sambil bersabda, “Ketahuilah, sesungguhnya kalian sedang berdialog dengan Rabb kalian. Oleh karena itu, janganlah sebagian kalian mengganggu sebagian yang lain, dan jangan pula sebagian yang satu mengeraskan terhadap sebagian yang lain di dalam membaca Al-Qur’an” atau beliau mengatakan, “atau dalam shalatnya.”” (HR. Abu Dawud no. 1332, shahih)
Dalam kasus suara HP, tersebut terang bahwa terdapat larangan untuk mengganggu kekhusyukan orang lain yang juga sedang beribadah, secara sengaja maupun tidak sengaja. Karena bisa jadi perbuatan itu dihukumi makruh bahkan sampai tingkat haram.
Maka seseorang bila lupa mematikan HP nya, dan akhirnya berdering ketika shalat, terutama saat berjamaah di masjid, maka orang tersebut dapat melakukan gerakan untuk mematikan HP nya, dan melanjutkan shalatnya.
Dalil dari dibolehkannya gerakan mematikan HP, itu dikiaskan dengan yang dicontohkan Nabi ﷺ di mana dalam satu riwayat, Beliau ﷺ membukakan pintu untuk istrinya Aisyah saat sedang salat sebagaimana hadits yang diriwayatkan Imam Ahmad dan yang lainnya, dari ‘Aisyah Radhiallahu’anha, ia berkata:
“Suatu ketika Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam sedang shalat di rumah dan pintu rumah tertutup. Lalu aku datang hendak masuk. Beliau pun berjalan lalu membukakan pintu kemudian melanjutkan shalat di tempatnya semula. Dan digambarkan bahwa pintu tersebut ada di arah kiblat” (HR. Ahmad, 31/6; An Nasa’i, 1/178; At Tirmidzi: 2/497).
Melakukan gerakan ketika shalat jika ada keperluan atau hajat, diperbolehkan. Karena tidak masuk dalam gerakan yang sia-sia, yang membatalkan salat, kata Ustaz Khalid Basalamah dalam sebuah ceramah
Syeikh Ali Jaber rahimahullah pun pernah membahas tentang gangguan suara HP saat salat. Dalam kesempatan itu Syeikh mengatakan tidak mengapa seseorang banyak bergerak untuk mematikan HP-nya.
“ (Tidak mau) menggerakan tangannya mekatikan HP, karena alasannya apa? sudah belajar dari kecil, tiga gerakan, membatalkan salat. Kata siapa? Jadi kalau Anda menggerakkan tangan untuk mematikan HP, boleh… Biar 10 kali gerakan untuk mematikan dan mengembalikan (menyimpan) lagi HPnya. Jangan pura-pura khusyuk... bunyi terus tidak mau bergerak. (Orang lain) terganggu,” kata Syeikh.
(ACF)