Kisah Mengharukan Abu Hurairah, Ibunya dan Rasulullah Shallallahu Alahi Wa Sallam

N Zaid - Sahabat Nabi Muhammad 27/07/2024
Ilustrasi: Ist.
Ilustrasi: Ist.

Oase.id - Abu Hurairah, salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW yang terkenal karena dedikasinya dalam menghafal hadis, memiliki kisah yang menyentuh hati terkait ibunya. Berikut adalah ringkasan dari kisah tersebut:

Abu Hurairah, yang nama aslinya adalah Abdurrahman bin Sakhr Ad-Dausi, berasal dari suku Daus di Yaman. Ia memeluk Islam pada tahun ketujuh setelah hijrah dan segera bergabung dengan Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam di Madinah. Abu Hurairah dikenal sebagai sahabat yang paling banyak meriwayatkan hadis dari Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam.

Ketika Abu Hurairah masuk Islam, ibunya masih kafir dan menolak ajaran Islam. Meskipun demikian, Abu Hurairah sangat mencintai ibunya dan sangat ingin ibunya juga memeluk Islam. Suatu hari, Abu Hurairah mendengar ibunya mengucapkan kata-kata kasar tentang Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam. Hal ini membuatnya sangat sedih dan ia langsung menemui Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam untuk meminta doa agar ibunya diberi hidayah (petunjuk) oleh Allah.

Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam kemudian berdoa: "Ya Allah, berilah hidayah kepada ibu Abu Hurairah." Dengan penuh harapan, Abu Hurairah kembali ke rumahnya. Ketika ia tiba di rumah, ia mendengar suara air dari dalam rumah, yang ternyata ibunya sedang mandi. Setelah itu, ibunya memanggilnya dan mengatakan bahwa ia telah memeluk Islam dan bersyahadat.

Seperti yang dituturkan dari Abu Kasir, Yazid bin Abdurrahman, Abu Hurairah bercerita kepadaku: 

"Dulu aku mendakwahi ibuku agar masuk Islam ketika dia masih musyrik. Suatu hari aku mendakwahinya namun dia malah memperdengarkan kepadaku cacian kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam yang tentu merupakan kalimat-kalimat yang tidak kusukai untuk kudengar.

Akhirnya aku pergi menghadap Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam sambil menangis. Ketika telah berada di hadapan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam aku berkata, "Ya Rasulullah, sungguh aku berusaha untuk mendakwahi ibuku agar masuk Islam namun dia masih saja menolak ajakanku.

Hari ini kembali beliau aku dakwahi namun dia malah mencaci dirimu. Oleh karena itu berdoalah kepada Allah agar Dia memberikan hidayah kepada ibu-nya Abu Hurairah". Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam lantas berdoa, "Ya Allah, berilah hidayah kepada ibu dari Abu Hurairah".

Kutinggalkan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dalam keadaan gembira karena Nabi mau mendoakan ibuku. Setelah aku sampai di depan pintu rumahku, ternyata pintu dalam kondisi terkunci. Ketika ibuku mendengar langkah kakiku, beliau mengatakan,"Tetaplah di tempatmu, hai Abu Hurairah".

Aku mendengar suara guyuran air. Ternyata ibuku mandi. Setelah selesai mandi beliau memakai jubahnya dan segera mengambil kerudungnya lantas membukakan pintu. Setelah pintu terbuka beliau mengatakan, 'Hai Abu Hurairah, aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah melainkan Allah dan Muhammad adalah hamba dan utusannya."

Mendengar pengakuan ibunya, Abu Hurairah sangat gembira dan segera kembali kepada Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam untuk memberitahukan kabar baik tersebut. Abu Hurairah memohon agar Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam berdoa lagi, kali ini agar ia dan ibunya dicintai oleh seluruh kaum Muslimin. Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam pun berdoa agar Abu Hurairah dan ibunya dicintai oleh semua orang beriman.

Setelah ibunya masuk Islam, Abu Hurairah selalu berbakti kepada ibunya dengan penuh kasih sayang. Ia selalu berdoa untuk kebaikan ibunya, baik ketika ibunya masih hidup maupun setelah wafatnya. Abu Hurairah merupakan contoh teladan dalam menunjukkan kasih sayang dan penghormatan kepada orang tua, sesuai dengan ajaran Islam.

Kisah Abu Hurairah dan ibunya ini memberikan pelajaran tentang pentingnya kesabaran, doa, dan kasih sayang terhadap orang tua, serta keyakinan akan kekuatan doa yang tulus.


(ACF)