Muliakanlah Tetangga, Hadits-Hadits Ini Jadi Dalilnya

N Zaid - Hadis Hari Ini 25/09/2024
ilustrasi. Foto: Pixabay
ilustrasi. Foto: Pixabay

Oase.id - Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam menekankan betapa berharganya menjaga keharmonisan dan saling tolong-menolong dengan tetangga melalui berbagai hadits. Bahkan, Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam mengaitkan kualitas iman seorang Muslim dengan cara ia memperlakukan tetangganya. 

Hadits-hadits yang membahas tentang tetangga tidak hanya mendorong umat Islam untuk berbuat baik, tetapi juga memberikan ancaman serius bagi mereka yang menyakiti tetangganya. Melalui panduan ini, umat Islam diingatkan akan pentingnya menciptakan lingkungan yang damai dan penuh kasih sayang dengan orang-orang di sekitarnya. 

Berikut lima hadits yang bisa menjadi panduan umat Muslim dalam berinteraksi dengan tetangga di kehidupan sehari-hari:

Hadits tentang Kewajiban Berbuat Baik kepada Tetangga

 عَنْ أَبِي شُرَيْحٍ الْخُزَاعِيِّ، قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:
مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيُحْسِنْ إِلَى جَارِهِ، وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ، وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ.

'An Abi Syuraikh al-Khuza'i, qaala: qaala an-nabiyyu shallallahu 'alaihi wa sallam:

"Man kaana yu’minu billaahi wal-yaumi al-akhiri falyuhsin ilaa jaarihi, waman kaana yu’minu billaahi wal-yaumi al-akhiri falyukrim dhaifah, waman kaana yu’minu billaahi wal-yaumi al-akhiri falyakul khairan aw liyasmut."

Dari Abu Syuraikh al-Khuza’i, dia berkata: Nabi Muhammad SAW bersabda:

“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah dia berbuat baik kepada tetangganya. Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah dia memuliakan tamunya. Dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah dia berkata yang baik atau diam.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Hadits tentang Larangan Menyakiti Tetangga

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:
وَاللَّهِ لَا يُؤْمِنُ، وَاللَّهِ لَا يُؤْمِنُ، وَاللَّهِ لَا يُؤْمِنُ. قِيلَ: وَمَنْ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ قَالَ: الَّذِي لَا يَأْمَنُ جَارُهُ بَوَائِقَهُ.

'An Abi Hurairah qaala: qaala Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:

"Wallahi laa yu’min, wallahi laa yu’min, wallahi laa yu’min." Qila: waman ya Rasulallah? Qaala: "Alladzi laa ya’manu jaaruhu bawaaiqahu."

Dari Abu Hurairah RA, dia berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

“Demi Allah, tidak beriman! Demi Allah, tidak beriman! Demi Allah, tidak beriman!” Ditanyakan kepada beliau, ‘Siapa yang tidak beriman, wahai Rasulullah?’ Beliau bersabda, “Orang yang tetangganya tidak merasa aman dari gangguannya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadits tentang Ancaman bagi yang Menyakiti Tetangga

 عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قِيلَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، إِنَّ فُلَانَةَ تُصَلِّي اللَّيْلَ، وَتَصُومُ النَّهَارَ، وَتَفْعَلُ، وَتَصَدَّقُ، وَتُؤْذِي جِيرَانَهَا بِلِسَانِهَا؟ قَالَ: "لَا خَيْرَ فِيهَا، هِيَ فِي النَّارِ."

'An Abi Hurairah, qaala: qiila linnabiyyi shallallahu 'alaihi wa sallam:

"Ya Rasulallah, inna fulaanata tushalli al-lail, wa tashumu an-nahaar, wataf'alu, watatasaddaq, wa tu'dzii jiiraanaha bilisaanihaa?" Qaala: "Laa khaira fiihaa, hiya fin naar."

Dari Abu Hurairah RA, dia berkata: Dikatakan kepada Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam: "Wahai Rasulullah, si Fulanah sering salat malam, berpuasa di siang hari, melakukan banyak amal kebaikan, dan bersedekah, tetapi dia menyakiti tetangganya dengan lisannya." Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda: "Tidak ada kebaikan padanya, dia akan masuk neraka." (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadits tentang Kewajiban Memuliakan Tetangga

عَنْ عَائِشَةَ - رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا - قَالَتْ: قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ لِي جَارَيْنِ فَإِلَى أَيِّهِمَا أُهْدِي؟ قَالَ: "إِلَى أَقْرَبِهِمَا مِنْكِ بَابًا"

'An Aisyah radhiyallahu 'anhaa qaalat: Qultu: ya Rasulallah, inna lii jaaraini fa ilaa ayyihimaa uhdi? Qaala: "Ilaa aqrabihimaa minki baaban."

Dari Aisyah RA, dia berkata: Aku bertanya, "Wahai Rasulullah, aku punya dua tetangga. Kepada siapa di antara mereka aku memberikan hadiah?" Rasulullah shallalahu alaihi wa sallam bersabda: "Kepada yang pintunya lebih dekat denganmu." (HR. Bukhari)

Hadits tentang Hak Tetangga

 عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:
مَا زَالَ جِبْرِيلُ يُوصِينِي بِالْجَارِ، حَتَّى ظَنَنْتُ أَنَّهُ سَيُوَرِّثُهُ.

'An Abdullah bin Umar radhiyallahu 'anhumaa, qaala: qaala Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam:
"Maa zaala Jibriilu yushiinii biljaar, hatta dhanantu annahu sayuwarritsuhu."

Dari Abdullah bin Umar RA, dia berkata: Rasulullah shallallahu alaihi was allam bersabda:

"Jibril terus-menerus berwasiat kepadaku tentang tetangga, sehingga aku mengira bahwa tetangga akan saling mewarisi." (HR. Bukhari dan Muslim)


(ACF)