Tips Mengolah Sampah Rumah Tangga Jadi Ekoenzim dan Kompos
Oase.id - Patriot Desa Dukuh dan penggerak lokal bidang sosial berkolaborasi dengan Radhia Tani mengadakan kegiatan pelatihan pemanfaatan limbah rumah tangga menjadi ekoenzim dan kompos bersama kepala desa, ibu kader PKK, Posyandu, kepala dusun, pengurus bank sampah Dukuh Hilir Barat yang dilaksanakan pada Sabtu, 27 Agustus 2022.
Bertempat di Aula Kantor Desa Dukuh, Kecamatan Ciasem, Kabupaten Subang, Jawa Barat, acara ini berlangsung mulai Pukul 09.00 sampai dengan 12.30 WIB. Kegiatan ini ditujukan untuk meningkatkan Indeks Desa Membangun (IDM) bidang sosial bagian permukiman.
Ekoenzim merupakan larutan kompleks hasil fermentasi limbah organik seperti limbah buah dan sayuran dengan gula merah atau molase dan air dengan bantuan mikroorganisme dari kelompok jamur dan bakteri.
Ekoenzim dapat dimanfaatkan sebagai cairan pembersih rumah tangga alami, pembersih lantai, antiseptic alami, menghilangkan bau tidak sedap, penangkal nyamuk, insektisida, pestisida dan lain sebagainya.
Sementara, kompos merupakan pupuk yang terbuat dari sampah organik yang kaya akan unsur karbon dan nitrogen melalui proses pembusukan dan penguraian oleh ratusan mikroba dan hewan kecil yang hidup di tanah.
Biasanya sampah yang digunakan untuk membuat kompos adalah tergolong sampah organik seperti daun-daunan, buah-buahan, kotoran hewan, bubuk teh dan kopi, cangkang telur, dan lain-lain.
Kompos ini bermanfaat untuk penyeimbang tingkat kerekatan tanah dan menjadi daya tarik mikroorganisme dalam tanah, sehingga tanah menjadi gembur dan subur.
Adapun cara pembuatan ekoenzim dan kompos adalah sebagai berikut.
Cara Membuat Ekoenzim
Pembuatan ekoenzim menggunakan 3 bahan, yaitu sampah sayur dan buah, air, serta gula merah atau molase dengan perbandingan 3:10. Selanjutnya, air dimasukkan ke dalam wadah (secukupnya), kemudian masukkan gula merah atau molase yang selanjutnya diaduk hingga tercampur secara merata (homogen).
Kemudian masukkan limbah sayur dan buah ke dalam wadah. Usakahan semua bahan yang sudah tercampur ke 60 persen dari total volume wadah. Lalu tutup wadah dengan rapat dan disimpan di tempat yang teduh. Untuk mendapatkan hasil fermentasi yang sempurna dianjurkan disimpan hingga 3 bulan.
Pembuatan kompos
Alat dan Bahan:
1. Alat
- Gunting/pisau
- Ember
- Sarung tangan
2. Bahan
- Air cucian beras
- EM4 sebagai aktivator
- Sampah rumah tangga (80 % yang digunakan)
- Dedak
- Serbuk gergaji/cocopit/tanah
- Air kelapa
- Gula merah sebagai makan bakteri
3. Prosedur Kerja
a. Cacah semua sampah rumah tangga untuk mempercepat proses dekomposisi
b. Larutkan 30 ml EM4 pada air cucian beras sebanyak 1 liter
c. Campurkan 1 kg dedak dan 1 kg bubuk gergaji, lalu masukkan di bagian paling bawah ember
d. Masukkan potongan sampah rumah tangga yang dicacah
e. Siramkan air larutan EM4 dan air cucian beras beras tadi
f. Tuangkan kembali campuran dedak dan serbuk gergaji di atas sampah sebanyak 2 kg campuran keduanya
g. Tutup rapat kotak dan cek setiap 1-2 kali satu hari. Kompos yang baik berwarna hitam (gelap), berbau tapai dan tidak basah
h. Kompos siap digunakan
Pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan pengetahuan masyarakat, khususnya pengurus bank sampah, kader PKK, posyandu, dan kepala dusun terkait pegelolaan sampah rumah tangga (sampah organik), sehingga bisa menyampaikannya kepada masyarakat sekitar.
Selain itu, masyarakat diharapkan mampu mengelola sampah rumah tangganya selesai di rumah masing-masing tanpa dibuang secara langsung. Karena, sampah organik yang dibuang bersamaan dengan sampah anorganik ke Tempat Pembuangan Sampah (TPA) dapat mencemari tanah dan air, karena mengandung bahan kimia dan logam berbahaya.
(ACF)