Skotlandia: Seorang Remaja Membantah Tuduhan Perusakan Masjid di Aberdeen

Oase.id - Jayden Wallace, remaja berusia 18 tahun, telah mengaku tidak bersalah atas tuduhan melakukan vandalisme di Masjid Aberdeen dan Pusat Islam.
Tuduhan tersebut termasuk melemparkan cat ke masjid dan memecahkan jendela dengan batu selama insiden yang dilaporkan terjadi pada bulan Maret, menurut media lokal.
Tuduhan tersebut, yang diajukan berdasarkan Undang-Undang Kejahatan Kebencian dan Ketertiban Umum (Skotlandia) 2021, menunjukkan bahwa tindakan tersebut dimotivasi oleh prasangka.
Dugaan pelanggaran tersebut dikatakan terjadi pada tanggal 15 dan 16 Maret di masjid tersebut, yang terletak di daerah Spital, Aberdeen.
Jaksa penuntut mengklaim bahwa Wallace secara sengaja atau sembrono menyebabkan kerusakan dengan berulang kali melemparkan cat putih ke pintu masjid dan memecahkan jendela dengan batu. Lebih lanjut, diduga bahwa tindakan ini diperburuk oleh bias terkait ras, warna kulit, kebangsaan, atau asal etnis.
Selama sidang di Pengadilan Sheriff Aberdeen, Wallace membantah tuduhan tersebut.
Pengadilan telah menunda kasus tersebut untuk proses lebih lanjut akhir tahun ini. Sementara itu, ia telah dibebaskan dengan jaminan dengan syarat ia tidak mendekati atau memasuki Masjid dan Islamic Center Aberdeen.
Insiden ini terjadi di tengah meningkatnya kejahatan kebencian terhadap Muslim di Inggris. Menurut laporan terkini, insiden Islamofobia telah mencapai rekor tertinggi, dengan organisasi seperti Tell Mama mendokumentasikan peningkatan kasus yang signifikan.
Pada tahun 2024 saja, tercatat lebih dari 5.800 laporan kebencian terhadap Muslim, yang menandai peningkatan 165% dibandingkan dua tahun sebelumnya. Insiden ini berkisar dari pelecehan verbal hingga serangan fisik dan vandalisme, yang mencerminkan tren permusuhan yang meresahkan terhadap komunitas Muslim.(iqna)
(ACF)