Kisah Pemuda yang Masuk Neraka karena Seekor Lalat
Oase.id - Dikisahkan bahwa ada dua orang lelaki melewati sebuah kaum penyembah berhala. Mereka memiliki kebiasaan bahwa setiap orang yang melewati daerah mereka harus mempersembahkan sesuatu kepada berhala sebagai bentuk penghormatan. Kedua pemuda ini kemudian dihadapkan pada pilihan untuk melakukan persembahan demi dapat melanjutkan perjalanan mereka.
Pemuda pertama merasa keberatan untuk mempersembahkan apa pun kepada berhala tersebut. Karena kuat dalam keimanannya, dia menolak mentah-mentah walaupun tahu resikonya adalah hukuman mati. Akhirnya, kaum penyembah berhala itu pun membunuhnya. Allah pun mengganjar pemuda ini dengan surga sebagai balasan atas keteguhan dan komitmennya dalam menjaga tauhid.
Berbeda dengan pemuda pertama, pemuda kedua merasa ragu dan akhirnya memilih untuk melakukan persembahan agar tidak mengalami kesulitan. Namun, dia tidak memiliki sesuatu yang berharga untuk diberikan. Kaum penyembah berhala itu kemudian berkata bahwa cukup baginya untuk mempersembahkan seekor lalat saja sebagai bentuk penghormatan kepada berhala mereka. Pemuda itu pun melakukannya agar bisa melanjutkan perjalanan dengan selamat.
Meskipun ia hanya mempersembahkan seekor lalat, tindakan tersebut dianggap sebagai bentuk kesyirikan, yakni memalingkan ibadah kepada selain Allah meskipun dalam hal yang tampak sepele. Karena tindakan ini, pemuda tersebut akhirnya dimasukkan ke dalam neraka.
Kisah itu dinukil dari dari sebuah riwayat di mana Al-Imam Ahmad berkata: "Kami diberitahu Abu Mu'awiyah; kami diberitahu al-A'masy; dari Salman bin Maisarah, dari Thariq bin Syihab, ia me-marfu-kannya, bahwasanya Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
"Ada seseorang yang masuk surga karena seekor lalat dan ada yang masuk neraka karena seekor lalat pula."
Para sahabat bertanya: "Bagaimana itu bisa terjadi ya Rasulullah?
Rasul menjawab: "Ada dua orang berjalan melewati sebuah kaum yang memiliki berhala, yang mana tidak boleh seorang pun melewatinya kecuali dengan mempersembahkan sesuatu untuknya terlebih dahulu, maka mereka berkata kepada salah satu di antara kedua orang tadi: "Persembahkanlah sesuatu untuknya!"
Ia menjawab: "Saya tidak mempunyai apa pun yang akan saya persembahkan."
Mereka berkata lagi: "Persembahkan untuknya walaupun seekor lalat!" Maka ia pun mempersembahkan untuknya seekor lalat, maka mereka membiarkan ia untuk meneruskan perjalanannya, dan ia pun masuk ke dalam neraka.
Kemudian mereka berkata lagi kepada seseorang yang lain: "Persembahkalah untuknya sesuatu!" Ia menjawab: "Aku tidak akan mempersembahkan sesuatu apa pun untuk selain Allah, maka mereka pun memenggal lehernya, dan ia pun masuk ke dalam surga." (HR Ahmad)
Syirik adalah dosa besar yang tidak dapat dimaafkan kecuali dengan taubat. Dalam kisah ini, bahkan persembahan sekecil seekor lalat pun membawa dampak yang besar, hingga membuat pemuda tersebut dihadapkan pada siksaan neraka.
Kisah ini mengajarkan bahwa dalam kehidupan, kita sering dihadapkan pada ujian yang menguji keimanan dan komitmen kita terhadap prinsip-prinsip Islam. Terkadang, hal-hal kecil yang tampaknya sepele dapat berujung pada dosa besar bila kita tidak berhati-hati. Kisah ini juga menjadi pengingat bagi setiap Muslim untuk senantiasa menjaga kemurnian tauhid dan menjauhi segala bentuk kesyirikan, serta berani mempertahankan iman meski dihadapkan pada situasi sulit.
(ACF)