Kandungan Surah Al-Mu'minun ayat 1-11: Tentang Orang Mukmin yang akan Diwarisi Surga Firdaus
Oase.id: Surah Al-Mu'minun tergolong surat Makkiyah yang terdiri dari 118 ayat. Surah ini adalah surat ke-23 dari Al-Quran. Dinamai surah Al-Mu`minun karena dipermulaan ayat ini menerangkan bagaimana sifat-sifat orang mukmin yang seharusya. Sehingga menyebabkan keberuntungan bagi mereka di akhirat, dan ketentraman di dunia.
Berikut 11 ayat yang terdapat dalam surah Al-Mu`minun yang menjelaskan tentang ciri-ciri orang mukmin yang seharusnya:
قَدْ أَفْلَحَ الْمُؤْمِنُونَ (1) الَّذِينَ هُمْ فِي صَلَاتِهِمْ خَاشِعُونَ (2) وَالَّذِينَ هُمْ عَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضُونَ (3) وَالَّذِينَ هُمْ لِلزَّكَاةِ فَاعِلُونَ (4) وَالَّذِينَ هُمْ لِفُرُوجِهِمْ حَافِظُونَ (5) إِلَّا عَلَى أَزْوَاجِهِمْ أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُمْ فَإِنَّهُمْ غَيْرُ مَلُومِينَ (6) فَمَنِ ابْتَغَى وَرَاءَ ذَلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ الْعَادُونَ (7) وَالَّذِينَ هُمْ لِأَمَانَاتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَاعُونَ (8) وَالَّذِينَ هُمْ عَلَى صَلَوَاتِهِمْ يُحَافِظُونَ (9) أُولَئِكَ هُمُ الْوَارِثُونَ (10) الَّذِينَ يَرِثُونَ الْفِرْدَوْسَ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ (11)
Artinya: Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyuk dalam salatnya, dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna, dan orang-orang yang menunaikan zakat, dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, kecuali terhadap istri-istri mereka atau budak yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela. Barangsiapa yang mencari di balik itu, maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas. Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya, dan orang-orang yang memelihara salatnya. Mereka itulah orang-orang yang akan mewarisi, (yakni) yang akan mewarisi surga Firdaus. Mereka kekal di dalamnya.
Dalam ayat di atas sangat jelas bahwa surat Al-Mu`minun ini menerangkan bahwa keberuntungan bagi mereka yang beriman yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Orang yang khusyuk dalam salatnya
Tafsir Ibnu Katsir menjelaskan bahwa, Ali ibnu Abu Talhah telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna firman-Nya, "Khasyi'un," mereka adalah orang-orang yang takut kepada Allah lagi tenang.
Mujahid, Al-Hasan, Qatadah, dan Az-Zuhri juga meriwayatkan hal yang sama “Telah diriwayatkan dari Ali ibnu Abu Talib r.a. bahwa khusyuk artinya ketenangan hati”.
Hal yang sama dikatakan oleh Ibrahim An-Nakha'i. Al-Hasan Al-Basri mengatakan, “ketenangan hati mereka membuat mereka merundukkan pandangan matanya dan merendahkan dirinya”.
2. Orang yang menjauhkan diri dari perbuatan yang tidak berguna
Yaitu hal-hal yang batil yang mencakup pula hal-hal yang musyrik. Juga hal-hal maksiat seperti yang dikatakan oleh sebagian ulama yang lain. Serta perkataan dan perbuatan yang tidak berguna.
3. Orang yang menunaikan zakat
Dalam tafsir Ibnu Katsir menyebutkan bahwa, kebanyakan ulama memaknai zakat dalam ayat ini adalah zakat harta benda. Padahal ayat ini adalah ayat Makkiyah yang mana sebenarnya zakat tersebut baru difardukan setelah di Madinah yaitu pada tahun dua Hijriah.
Sedangkan menurut makna lahiriahnya zakat yang difardukan di Madinah hanya mengenai zakat yang mempunyai nisab dan takaran khusus. Karena menurut makna lahiriah, prinsip zakat telah difardukan sejak di Makkah.
4. Orang yang menjaga kemaluannya
Yaitu orang-orang yang memelihara kemaluannya dari perbuatan yang diharamkan. Dengan memelihara hal tersebut mereka tidak terjerumus ke dalam perbuatan yang dilarang oleh Allah, seperti zina dan liwat. Dan mereka tidak akan mendekati istri atau budak-budak mereka yang telah dihalalkan oleh Allah.
5. Orang yang memelihara amanah
Orang yang apabila dipercayai ia tidak khianat. Tidak seperti sifat orang munafik yang dikatakan oleh Rasulullah ﷺ melalui sabdanya:
آيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلَاثٌ: إِذَا حَدَّث كَذَبَ، وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ، وإذا اؤتمن خَانَ
Artinya: Pertanda orang munafik ada tiga, yaitu: Apabila berbicara, dusta; apabila berjanji, ingkar; dan apabila dipercaya, khianat.
6. Orang yang memelihara salatnya
Yakni mengerjakan shalat secara rutin dan tepat waktu. Seperti kata sahabat Ibnu Mas'ud r.a. ketika ia bertanya kepada Rasulullah ﷺ:
سَأَلْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، أَيُّ الْعَمَلِ أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ؟ قَالَ: "الصَّلَاةُ عَلَى وَقْتِهَا". قُلْتُ: ثُمَّ أَيٌّ؟ قَالَ: "بِرُّ الْوَالِدَيْنِ". قُلْتُ: ثُمَّ أَيٌّ؟ قَالَ: "الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ".
Artinya: Aku pernah bertanya; "Wahai Rasulullah amal apakah yang paling disukai oleh Allah?" Rasulullah ﷺ menjawab, "Mengerjakan salat di dalam waktunya." Saya bertanya lagi, "Kemudian apa lagi?” Beliau menjawab, "Berbakti kepada kedua orang tua." Saya bertanya lagi, "Kemudian apa lagi?” Beliau menjawab, "Berjihad di jalan Allah.”
Ibnu Mas'ud dan Masruq juga berpendapat bahwa orang-orang yang memelihara shalatnya yang terdapat dalam surah Al-Mu`minun itu maksudnya orang yang memelihara waktu-waktu salat.
Inilah ciri-ciri muslim beriman yang akan diwarisi surga Firdaus padanya. Dalam kitab Sahihain telah disebutkan bahwa Rasulullah ﷺ pernah bersabda:
"إِذَا سَأَلْتُمُ اللَّهَ الْجَنَّةَ فَاسْأَلُوهُ الْفِرْدَوْسَ، فَإِنَّهُ أَعْلَى الْجَنَّةِ وَأَوْسَطُ الْجَنَّةِ، وَمِنْهُ تَفَجَّرُ أَنْهَارُ الْجَنَّةِ، وَفَوْقَهُ عَرْشُ الرَّحْمَنِ"
Artinya: Apabila kalian meminta surga kepada Allah, maka mintalah kepada-Nya surga Firdaus, karena sesungguhnya Firdaus itu adalah surga yang tertinggi dan paling pertengahan, darinya bersumberkan semua sungai surga, dan di atasnya terdapat 'Arasy (singgasana) Tuhan Yang Maha Pemurah.
Dan Allah berfirman dalam surah Az-Zukhruf ayat 72:
وَتِلْكَ الْجَنَّةُ الَّتِي أُورِثْتُمُوهَا بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
Artinya: Dan itulah surga yang diwariskan kepada kalian disebabkan amal-amal yang dahulu kalian kerjakan.
Oleh sebab itu, kerjakanlah amalan-amalan yang dihalalkan oleh Allah hingga membuat-Nya senang dan memberikan tempat yang terbaik seperti surga Firdaus.
(ACF)